:
Breaking News

MASA DEPAN BAHASA MADURA TERANCAM, PERGURUAN TINGGI DIMINTA BERPERAN AKTIF

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

BANGKALAN, maduranetwork.id – Bahasa Madura merupakan bagian dari identitas dan warisan budaya masyarakat Madura yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal. Namun, eksistensinya kini menghadapi tantangan besar akibat minimnya perhatian dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi.

Pada tahun 2024, bahasa Madura telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI) oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Pengakuan ini seharusnya menjadi pemicu bagi berbagai institusi pendidikan untuk lebih aktif dalam upaya pelestariannya.

Sayangnya, hingga kini belum ada perguruan tinggi di Madura yang membuka jurusan Sastra atau Pendidikan Bahasa Madura. Hal ini berdampak pada kurangnya tenaga pengajar yang memiliki latar belakang akademik di bidang tersebut.

"Akibatnya, pengajaran bahasa Madura di sekolah-sekolah kurang optimal dan kurang mampu membangkitkan minat siswa untuk mempelajarinya," ujar Muhaimin, guru Bahasa Madura di SMP Asshomadiyah, Burneh, Bangkalan.

Ia menambahkan bahwa jika kondisi ini terus dibiarkan, kemampuan menulis dan berbicara dalam bahasa Madura akan semakin menurun. Dalam jangka panjang, bahasa ini bisa kehilangan generasi penerus yang mampu menggunakannya dengan baik dan benar.

Perguruan tinggi di Madura seharusnya menjadi garda terdepan dalam pelestarian bahasa dan budaya lokal. "Pembukaan program studi Sastra atau Pendidikan Bahasa Madura bisa menjadi langkah awal untuk mencetak tenaga pengajar yang berkualitas," harap Muhaimin.

Selain itu, keberadaan program studi ini juga dapat memperkuat kajian akademik mengenai bahasa Madura, sehingga tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.

Di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, bahasa Madura berpotensi tergeser oleh bahasa lain yang lebih dominan. Tanpa langkah konkret untuk mempertahankannya, bahasa ini bisa semakin terpinggirkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Pelestarian bahasa Madura membutuhkan upaya sistematis, salah satunya melalui pendidikan formal. Pengajaran bahasa Madura di sekolah-sekolah dapat menjadi solusi untuk memastikan generasi muda tetap mengenal dan menggunakannya," jelas Muhaimin.

Selain melalui pendidikan formal, media massa juga bisa berperan dalam memperkuat eksistensi bahasa Madura. Radio, televisi, surat kabar lokal, dan media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan bahasa ini kepada masyarakat yang lebih luas.

Tanpa peran aktif perguruan tinggi dan kebijakan yang lebih serius dari pemerintah, pelestarian bahasa Madura akan sulit dilakukan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari berbagai pihak agar bahasa ini tetap lestari dan menjadi kebanggaan masyarakat Madura di masa depan. (dj)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *