:
Breaking News

AKD Resmi Dibubarkan, Kepemimpinan Antar-Pemdes di Sumenep Berubah Total

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id – Peta kebijakan antar pemerintah desa (Pemdes) di Kabupaten Sumenep mengalami perubahan besar. Asosiasi Kepala Desa (AKD), yang selama ini menjadi wadah kebersamaan dan koordinasi antar kepala desa, resmi dibubarkan. Organisasi ini kini melebur menjadi Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI).

 

Pembubaran AKD sekaligus mengakhiri kepemimpinan Kades Pangarangan, Miskun Legiono, sebagai Ketua AKD Sumenep. Dalam struktur baru, Abdul Hayat, Kepala Desa Pinggirpapas, terpilih sebagai Ketua PKDI Sumenep setelah memenangkan pemilihan yang digelar di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep pada Rabu (14/5).

 

“Sebetulnya kan sama, cuman berganti baju saja,” ujar Abdul Hayat yang akrab disapa Haji Obet, menanggapi transisi organisasi tersebut.

 

Dalam pemilihan ketua PKDI tersebut, hanya ada dua calon yakni Abdul Hayat dan Miskun Legiono. Dari hasil pemungutan suara, Abdul Hayat memperoleh dukungan mayoritas dari para kepala desa se-Kabupaten Sumenep.

 

Meskipun kalah dalam pemilihan, Miskun Legiono tetap menjadi bagian dari struktur PKDI. Ia kini dipercaya menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat PKDI Sumenep.

 

“Untuk susunan kepengurusan lengkapnya, besok masih akan kita rapatkan lebih lanjut,” ungkap Miskun.

 

Ketua PKDI terpilih, Abdul Hayat, menegaskan bahwa pihaknya akan fokus menjalin komunikasi dan kemitraan yang baik dengan berbagai pihak, baik dari pemerintah kabupaten maupun pusat.

 

“Kami ingin desa-desa di Sumenep terus berperan aktif dalam mendukung program pemerintah pusat di daerah, agar bisa berjalan dengan baik,” katanya.

 

Ia juga menekankan pentingnya soliditas antar kepala desa dalam membangun desa secara kolektif. PKDI, menurutnya, harus menjadi kekuatan positif yang mampu mendorong kemajuan desa-desa di Sumenep.

 

Perubahan ini menjadi tonggak baru bagi peran serta kepala desa dalam pembangunan daerah. Banyak yang berharap, di bawah kepemimpinan PKDI, komunikasi dan sinergi antar desa dapat semakin kuat dan konstruktif.

 

Dengan pembubaran AKD dan lahirnya PKDI, harapan baru tumbuh bagi kemajuan tata kelola pemerintahan desa di Kabupaten Sumenep. Kini, tinggal bagaimana kepengurusan baru mampu membuktikan komitmennya untuk membawa perubahan nyata di tingkat desa. (yud)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *