:
Breaking News

Tragis, Dosen Asal Pamekasan Tewas di Gurun Arab Saudi Usai Coba Berhaji lewat Jalur Ilegal

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

PAMEKASAN I MaduraNetwork.id – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang dosen asal Pamekasan, Madura, berinisial SM, dilaporkan meninggal dunia akibat dehidrasi parah saat menempuh perjalanan ekstrem melewati gurun di wilayah Taniem, dekat perbatasan Kota Mekkah, Arab Saudi. Insiden ini terjadi pada musim haji tahun 2025.

 

Menurut informasi yang dihimpun, SM adalah warga Dusun Sumber Batu, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Ia nekat berhaji menggunakan jalur tidak resmi dengan visa ziarah multiple. Keputusan tersebut diambil meski telah mendapat peringatan dari rekan-rekannya.

 

“Dia bilang pakai visa punya orang. Saya sudah ingatkan soal ketatnya pengawasan, tapi dia tetap yakin akan lancar,” ujar Ahmad Asir, sahabat sekaligus rekan korban.

 

SM dilaporkan berangkat ke Arab Saudi pada 25 April 2025. Setelah tiba di Mekkah, ia sempat mengabari telah menunaikan umrah pertama. Namun tak lama setelah itu, komunikasi dengan keluarga dan rekan-rekannya terputus.

 

Kabar duka diterima keluarga pada 27 Mei 2025. SM ditemukan meninggal dunia di wilayah gurun Jumum, setelah sebelumnya sempat berusaha memasuki Kota Mekkah secara ilegal. Ia ditemukan oleh patroli drone keamanan Arab Saudi bersama dua warga negara Indonesia (WNI) lainnya, J dan S, yang selamat meski dalam kondisi lemah akibat dehidrasi dan kini dirawat di rumah sakit di Jeddah.

 

Menurut sumber dari otoritas setempat, SM sebelumnya sempat tertangkap dalam razia dan dideportasi ke Jeddah. Namun ia bersama 10 orang lainnya kembali mencoba memasuki Kota Mekkah dengan menumpang taksi gelap. Di tengah perjalanan, sopir taksi panik saat melihat patroli aparat dan memaksa mereka turun di tengah gurun.

 

Tujuh orang dalam rombongan tersebut berhasil ditangkap aparat, sementara tiga lainnya—termasuk SM—sempat lolos. Malangnya, hanya dua dari mereka yang ditemukan dalam kondisi selamat.

 

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah langsung bertindak cepat dengan menghubungi keluarga korban dan memfasilitasi proses pemakaman. Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron, menyampaikan belasungkawa dan menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi menerapkan pengawasan ketat terhadap jemaah haji ilegal.

 

“Kami mengimbau seluruh warga negara Indonesia agar tidak tergoda tawaran haji non-prosedural yang melanggar hukum. Ini sangat berisiko, baik secara hukum maupun terhadap keselamatan jiwa,” ujar Yusron.

 

Tragedi ini menambah deretan korban haji ilegal yang kerap terjadi setiap musim haji. Pemerintah Indonesia terus mengingatkan masyarakat untuk berhaji melalui jalur resmi demi keamanan dan kelancaran ibadah.

 

Sementara itu, keluarga besar SM di Pamekasan masih berduka atas kepergian almarhum yang dikenal sebagai pribadi agamis dan memiliki semangat tinggi dalam beribadah. Mereka berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan ibadah haji. (rba)

 

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *