:
Breaking News

Monumen Keris Arya Wiraraja Resmi Diresmikan, Penanda Keberagaman Budaya dan Sejarah Sumenep

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP, maduranetwork.id – Pembangunan Monumen Keris di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Sumenep, resmi diresmikan pada Kamis, 30 Januari 2025. Monumen ini menjadi simbol kuat bagi Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris, sekaligus upaya untuk mengekalkan nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada di daerah tersebut. Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengungkapkan bahwa tujuan utama pembangunan monumen ini adalah untuk meyakinkan dunia tentang keris sebagai produk budaya yang berpusat di Sumenep.

“Monumen keris ini bukan hanya sebagai sebuah bangunan fisik, tetapi juga sebagai penanda bagi dunia akan keris yang merupakan warisan budaya dari Sumenep. Kami ingin agar keris dihargai dan dikenal lebih dalam lagi sebagai pusaka dan karya seni yang memiliki nilai sejarah luar biasa,” ujar Bupati Achmad Fauzi dalam sambutannya saat peresmian monumen, yang dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon.

Monumen yang dinamakan Keris Arya Wiraraja ini dibangun untuk memberikan penghormatan kepada Arya Wiraraja, raja pertama Kabupaten Sumenep, yang juga memiliki keterkaitan erat dengan sejarah keris di Madura. Dengan panjang mencapai 9 meter dan berat 5 ton, keris ini memiliki fondasi sepanjang 8 meter, yang menjadikan total panjang monumen ini sekitar 17 meter. Detil lainnya, keris ini memiliki panjang bilah 7 meter, pegangan 2 meter, dan tinggi segi-segi 8.8 meter, dengan bunga kelopak sebanyak 45 buah.

“Sebagai satu-satunya kabupaten dengan empu keris terbanyak versi UNESCO, Sumenep berhak untuk dikenang melalui monumen yang mengabadikan simbol kebanggaan kami ini,” tambah Bupati Fauzi.

Monumen ini juga menjadi bagian dari upaya kolektif masyarakat Sumenep dalam melestarikan warisan budaya. Bupati Fauzi mengajak semua elemen masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menjaga dan mengenalkan keris sebagai bagian dari sejarah bangsa. “Generasi muda harus tahu dan mencintai warisan budaya ini agar tidak tergeser oleh budaya modern yang berkembang pesat,” ujarnya.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi langkah pemerintah Kabupaten Sumenep dalam melestarikan keris sebagai warisan budaya tak benda. Acara peresmian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan gong oleh Menteri Fadli Zon, yang turut didampingi oleh Bupati Fauzi.

“Pembangunan Monumen Keris Arya Wiraraja dilakukan dengan konsep pentahelix, yang melibatkan berbagai pihak, dari pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, hingga media,” kata Bupati Fauzi. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam mengabadikan warisan budaya yang sangat berharga bagi Kabupaten Sumenep.

Sebagai bagian dari Kabupaten Sumenep yang dikenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, monumen keris ini diharapkan tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi simbol yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan, menjaga dan melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Monumen ini akan menjadi pusat edukasi dan inspirasi, khususnya bagi generasi muda yang akan datang. (asn)

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *