PEMKAB BANGKALAN GELAR FORUM KONSULTASI PUBLIK UNTUK BAHAS RKPD 2026

- Rusli Djunaidi
- 07 Feb, 2025
BANGKALAN,
maduranetwork.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bangkalan, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menggelar
Forum Konsultasi Publik untuk membahas Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2026. Acara yang berlangsung di Gedung
Merdeka pada Rabu (5/2/2025) ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan,
termasuk anggota DPRD, tokoh masyarakat, dan perwakilan instansi terkait.
Penjabat (Pj) Bupati
Bangkalan, Arief M. Edie, dalam sambutannya menegaskan bahwa forum ini
merupakan tahapan penting dalam menyusun program pembangunan daerah yang
selaras dengan kebijakan nasional dan provinsi. "Forum ini adalah langkah
awal yang penting agar anggaran pembangunan tahun depan sesuai dengan kebijakan
di tingkat pusat, provinsi, dan daerah," ujar Arief.
Ia menjelaskan bahwa setiap
tahun Pemkab Bangkalan melaksanakan forum konsultasi ini untuk memastikan
adanya sinkronisasi dalam perencanaan anggaran yang akan dilaksanakan pada
tahun anggaran berikutnya. "Tahun ini kita bahas untuk tahun 2026,
sedangkan untuk tahun 2025 sudah dibahas pada tahun 2024," jelasnya.
Lebih lanjut, Arief
menyebutkan bahwa setelah forum ini, tahapan berikutnya adalah Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, yang akan dilaksanakan
pada 10–14 Februari 2025. Forum ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari
masyarakat di tingkat kecamatan guna memperkaya perencanaan pembangunan daerah.
Arief juga mengungkapkan
kekhawatirannya terkait pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat yang
berdampak pada dana transfer ke daerah. Ia menyebutkan bahwa Dana Alokasi
Khusus (DAK) mengalami pengurangan, yang berpengaruh langsung pada keuangan
daerah.
"Kami masih bergantung
hampir 80 persen pada dana pusat. Dari total APBD Bangkalan sebesar Rp2,4
triliun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru mencapai Rp410 miliar. Ini menjadi
tantangan besar bagi kami untuk meningkatkan PAD," ungkapnya.
Sebagai langkah untuk meningkatkan
PAD, Arief menekankan pentingnya optimalisasi sektor parkir dan retribusi
Pedagang Kaki Lima (PKL). Ia menjelaskan bahwa sektor-sektor ini belum
dimanfaatkan secara maksimal dan berpotensi mendongkrak pendapatan daerah.
"Pemerintah tidak akan merugikan
masyarakat, tetapi kami akan memastikan pendapatan dari sektor ini bisa masuk
ke kas daerah," tambah Arief.
Di sisi lain, Arief juga
memberikan apresiasi terhadap kinerja DPRD Bangkalan yang dianggap visioner
dalam menganggarkan kebijakan untuk pegawai honorer dan Tenaga Harian Lepas
(THL) yang tidak lolos seleksi PPPK.
"Dewan sudah
menganggarkan lebih awal untuk tenaga kontrak yang tidak masuk P3K. Pusat belum
mengeluarkan kebijakan, tapi DPRD Bangkalan sudah mengantisipasi sejak awal
2024," ujarnya.
Meski terjadi pengurangan
transfer dana dari pusat sebesar Rp45 miliar, Arief memastikan bahwa Pemkab
Bangkalan tetap mampu menjaga stabilitas keuangan dan tidak mengalami gagal
bayar.
"Kami pastikan bahwa
dengan perencanaan yang matang, meskipun ada pemangkasan anggaran, keuangan
daerah tetap stabil dan bisa memenuhi kebutuhan pembangunan," tegasnya.
Arief juga menyampaikan bahwa
penyusunan RKPD 2026 ini menjadi bagian dari persiapan untuk kepala daerah yang
akan terpilih dalam Pilkada 2026. "Kepala daerah terpilih nantinya akan
memiliki peta jalan yang jelas dan bisa langsung bekerja sesuai dengan rencana
yang sudah disusun," tambahnya.
Acara forum ini diakhiri
dengan diskusi dan masukan konstruktif dari berbagai pihak, yang diharapkan
dapat semakin memperkuat perencanaan pembangunan dan meningkatkan daya saing
Kabupaten Bangkalan di masa mendatang. (dj)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *