MAHASISWA UNJUK RASA DI DPRD SUMENEP, TUNTUT PENCABUTAN INPRES 1/2025 DAN EVALUASI PROGRAM MBG

- Inyoman -
- 21 Feb, 2025
SUMENEP, MaduraNetwork.id –
Lebih dari 200 mahasiswa dari Universitas Bahauddin Mudhary (Uniba) Madura
menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Kabupaten Sumenep, Jawa Timur,
Jumat (21/2/2025). Mereka menuntut agar pemerintah mencabut Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 serta meninjau ulang efektivitas program Makan
Bergizi Gratis (MBG).
Moh. Iskil El Fatih, salah
satu koordinator lapangan aksi, menilai bahwa kebijakan dalam Inpres tersebut
tidak memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. Menurutnya, implementasi
program MBG masih memiliki banyak kendala, terutama dalam transparansi,
efektivitas, serta dampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Kami meminta agar
Inpres itu dicabut dan program makan bergizi gratis ditinjau ulang. Jangan
sampai program ini hanya menjadi proyek pemerintah yang tidak berdampak
signifikan bagi rakyat," ujar Iskil dalam orasinya.
Selain menyoroti Inpres
1/2025, mahasiswa juga menolak revisi Tata Tertib (Tatib) DPR RI Nomor 1 Tahun
2025, khususnya Pasal 288A Ayat 1 yang mengatur evaluasi berkala terhadap calon
yang telah ditetapkan dalam rapat paripurna DPR RI. Menurut mereka, perubahan
tersebut berpotensi membatasi peran serta masyarakat dalam pengawasan terhadap
kinerja legislatif dan melemahkan prinsip demokrasi.
Aksi unjuk rasa ini juga
menyoroti pemangkasan anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), yang
dinilai dapat menimbulkan ketimpangan antara pemangku kebijakan dan masyarakat.
Para mahasiswa khawatir kebijakan ini akan memperburuk masalah kemiskinan,
terutama di Kabupaten Sumenep.
"Pemotongan anggaran ini
tidak hanya berpotensi menghambat pembangunan daerah, tetapi juga memperburuk
kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan," tegas Iskil.
Dalam kesempatan tersebut,
mahasiswa juga mendesak DPRD Sumenep untuk lebih serius meningkatkan kualitas
pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan. Mereka meminta agar dalam 180
hari ke depan, DPRD melakukan evaluasi internal guna memastikan bahwa mereka
benar-benar bekerja sesuai mandat yang diberikan oleh rakyat.
"Kami ingin wakil rakyat
bertanggung jawab dan tidak sekadar menjabat tanpa memperhatikan kebutuhan
masyarakat. DPRD harus lebih transparan dan akuntabel dalam menjalankan
tugasnya," pungkasnya.
Aksi unjuk rasa berlangsung
damai dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Hingga berita ini
diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari DPRD Sumenep terkait tuntutan para
mahasiswa. (sdm)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *