Aktivis Mahasiswa Ingatkan Pentingnya Meritokrasi dalam Pemerintahan Achmad Fauzi - KH Imam Hasyim

- Mohammad -
- 24 Mar, 2025
SUMENEP I MaduraNetwork.id - Aktivis mahasiswa Univ. Bahauddin Mudhari (Uniba) Madura, Fahmi Kusairi menekankan pentingnya penerapan sistem meritokrasi dalam pengisian jabatan di pemerintahan Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim.
Menurutnya, jabatan di berbagai lembaga, baik di badan usaha
milik daerah (BUMD), organisasi perangkat daerah (OPD), hingga tenaga ahli dan
staf ahli bupati, lembaga independen seperti, Baznas, Komisi Informasi (KI) dan
sebagainya benar-benar diisi oleh individu yang memiliki kompetensi dan
kapasitas yang memadai.
“Sistem meritokrasi penting untuk memastikan bahwa yang
menduduki posisi-pos tersebut memiliki kemampuan yang sesuai. Jangan sampai
jabatan diberikan hanya berdasarkan kedekatan politik pada saat Pilkada 2024,
atau hanya karena faktor ‘like’ dan ‘dislike’ atau karena faktor
kekerabatan," tegas Fahmi.
Mahasiswa semester VI Sistem Informasi ini juga menekankan
bahwa penerapan meritokrasi akan berdampak positif pada jalannya pemerintahan.
Jika orang-orang yang dipilih memiliki keahlian yang tepat, maka
program-program yang dijanjikan selama kampanye bisa terealisasi dengan baik.
“Jangan sampai ada individu yang hanya diangkat karena
kedekatan politik tetapi tidak memiliki kompetensi yang cukup. Ini bisa merusak
efektivitas pemerintahan. Siapapun yang memiliki kapasitas dan kualitas terbaik
harus menjadi prioritas, meskipun dia bukan bagian dari lingkaran politik
tertentu,” ujarnya.
Mahasiswa asal kepulauan itu juga menyoroti ketimpangan
sosial dan ekonomi yang masih terjadi antara wilayah kepulauan dan daratan di
Sumenep. Ia berharap perlunya langkah konkret untuk memperbaiki layanan dasar,
seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di daerah kepulauan yang
selama ini masih tertinggal.
“Pemerintah perlu mengambil langkah cepat untuk mengatasi
kesenjangan ini. Pelayanan dasar di kepulauan harus segera ditingkatkan agar
kualitas hidup masyarakat di kepulauan bisa lebih baik,” tambahnya.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti angka kemiskinan di Sumenep
yang masih tergolong tinggi dibanding daerah lain di Jawa Timur. Menurutnya,
ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah untuk segera bertindak.
Fahmi menilai bahwa kemiskinan yang masih tinggi di Sumenep
harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Ia berharap ada
terobosan kebijakan yang benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat,
terutama di sektor ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
Menurutnya, tanpa upaya nyata dan strategis, angka kemiskinan
akan sulit ditekan. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintahan Achmad Fauzi dan
Kiai Imam untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi permasalahan
ini.
“Kami ingin melihat adanya lompatan kebijakan yang bukan
hanya sekadar program seremonial, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Ini harus menjadi prioritas agar kepemimpinan saat ini meninggalkan
jejak yang positif,” tegasnya. (rba)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *