Strategi Sumenep 2025-2029: Lima Misi Utama untuk Kemajuan Daerah
- Inyoman -
- 29 Mar, 2025
SUMENEP | MaduraNetwork.id - Dalam upaya merancang pembangunan yang berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2025 serta Forum Konsultasi Publik sebagai langkah awal penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Lebih dari sekadar agenda tahunan,
forum ini menjadi momen strategis untuk memastikan bahwa pembangunan Sumenep
tidak hanya berjalan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan
masyarakat.
Bertempat di Ruang Rapat Arya
Wiraraja, Kantor Bupati Sumenep pada Kamis (27/03/2025), acara ini dihadiri
oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda), anggota DPRD, organisasi perangkat daerah (OPD), akademisi, serta
perwakilan masyarakat. Kehadiran mereka bukan sekadar sebagai peserta,
melainkan sebagai pihak yang turut menentukan arah kebijakan pembangunan di
masa mendatang.
Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad
Fauzi Wongsojudo, SH., MH., dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan
harus didasarkan pada realitas dan kebutuhan riil masyarakat, bukan hanya
sekadar angka di atas kertas.
“Kita tidak ingin hanya menyusun
program berdasarkan statistik semata. Setiap kebijakan harus benar-benar
memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, seluruh aspirasi
dari tingkat desa hingga kecamatan harus dikaji secara mendalam agar
benar-benar relevan dan berdampak,” ujar Bupati Fauzi.
Lebih dari sekadar formalitas,
Musrenbang tahun ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun Sumenep
dengan hati. Visi besar ini diterjemahkan ke dalam lima misi utama yang akan
menjadi panduan pembangunan lima tahun ke depan:
1.
Peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) melalui sektor pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan guna
menciptakan masyarakat yang lebih kompetitif.
2.
Pemberdayaan ekonomi berbasis
kawasan untuk mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
3.
Tata kelola pemerintahan yang
transparan, inovatif, dan responsif demi pelayanan publik yang lebih efektif.
4.
Pembangunan berbasis gotong royong
dan kearifan lokal guna menjaga identitas budaya dan sosial sebagai kekuatan
utama.
5.
Pemerataan pembangunan
infrastruktur antara wilayah daratan dan kepulauan untuk mengurangi kesenjangan
antarwilayah.
Di kesempatan yang sama, Kepala
Bappeda Sumenep, Dr. Ir. Arif Firmanto, ST., MT., dalam laporannya menyampaikan
berbagai capaian positif dalam lima tahun terakhir. Beberapa di antaranya
adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 69,78% pada 2025,
penurunan tingkat pengangguran terbuka hingga 1,69%, serta lonjakan investasi
daerah yang mencapai Rp 2,74 triliun pada 2024. Namun, ia juga menyoroti
sejumlah tantangan yang masih harus dihadapi.
“Ketimpangan ekonomi antara
wilayah daratan dan kepulauan masih menjadi pekerjaan rumah. Begitu pula dengan
optimalisasi potensi daerah yang harus lebih kompetitif. Kita harus memastikan
bahwa pembangunan tidak hanya maju, tetapi juga merata dan inklusif,” ujarnya.
Berdasarkan hasil Musrenbang
tingkat desa dan kecamatan, pemerintah daerah telah menerima 912 usulan dari
masyarakat dan 933 pokok pikiran (Pokir) DPRD. Semua aspirasi ini menjadi bahan
pertimbangan utama dalam penyusunan RKPD 2026 dan RPJMD 2025-2029.
Beberapa isu strategis yang
mencuat dalam forum ini antara lain:
– Peningkatan infrastruktur dasar seperti
jalan, jembatan, dan akses air bersih di wilayah kepulauan.
– Pengembangan sektor pariwisata
dan ekonomi kreatif sebagai penggerak ekonomi baru.
– Peningkatan layanan pendidikan
dan kesehatan, terutama di daerah terpencil.
– Pemberdayaan UMKM dan sektor
pertanian agar lebih kompetitif dan berkelanjutan.
– Penguatan program sosial untuk
menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Musrenbang ini bukan sekadar ajang
diskusi, tetapi juga langkah konkret dalam membangun masa depan Sumenep.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjadikan setiap masukan sebagai landasan
kebijakan yang nyata, bukan sekadar formalitas tahunan.
“Kunci utama pembangunan adalah
kolaborasi dan sinergi. Pemerintah, DPRD, akademisi, dan masyarakat harus
berjalan bersama. Hanya dengan begitu, kita bisa menjadikan Sumenep sebagai
daerah yang maju, unggul, dan sejahtera,” tandas Bupati Fauzi.
Turut hadir dalam forum ini, Wakil
Bupati Sumenep KH Imam Hasyim, Bakorwil Madura, Forkopimda, pimpinan OPD,
akademisi, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen yang siap berkontribusi
dalam mewujudkan Sumenep yang lebih baik.
Dengan semangat kebersamaan dan
optimisme, Musrenbang 2025 ini diharapkan menjadi titik tolak menuju perubahan
yang lebih nyata. Tidak sekadar menata pembangunan, tetapi juga merajut harapan
dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh masyarakat Sumenep. (sdm)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *