DKPP Sumenep Genjot Transformasi Digital Pertanian Lewat Aplikasi Silang Tani

- Inyoman -
- 13 Apr, 2025
SUMENEP I MaduraNetwork.id – Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur,
terus menggenjot transformasi digital lintas sektor pertanian dengan
mengembangkan aplikasi Silang Tani sebagai solusi distribusi langsung antara
petani lokal dan pasar besar luar daerah.
Dalam waktu
dekat, aplikasi Silang Tani akan mulai dioptimalkan sebagai jembatan digital
antara para petani di Sumenep dengan pelaku usaha besar di kota-kota strategis.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyebut pihaknya telah merancang langkah
konkret untuk memperkuat jaringan pemasaran produk pertanian.
“Dalam minggu ini, kami berencana melakukan kunjungan ke beberapa
pedagang besar di Surabaya dan Malang. Tujuannya adalah membangun kerja sama
konkret melalui nota kesepahaman (MoU) agar transaksi pertanian bisa langsung
lewat aplikasi Silang Tani,” ujarnya.
Chainur menegaskan bahwa langkah awal ini akan difokuskan pada dua kota
besar tersebut karena memiliki potensi distribusi dan pasar yang besar. Hal ini
dinilai sangat penting untuk membuka jalan distribusi langsung dari petani ke
konsumen atau pembeli skala besar.
“Untuk mengoptimalkan aplikasi Silang Tani itu, kita akan coba membuka
akses dengan para pedagang besar, kita mulai dari Surabaya dan Malang dulu,”
tambahnya.
Selama ini, kata Chainur, petani kerap mengalami kesulitan dalam
memasarkan hasil panen karena harus melalui banyak perantara. Rantai distribusi
yang panjang seringkali menyebabkan nilai jual hasil pertanian menjadi rendah.
“Dengan Silang Tani, proses distribusi akan jauh lebih efisien, cepat,
dan tentu lebih adil bagi petani. Petani tidak perlu lagi mengandalkan banyak
tengkulak untuk menjual hasil panennya,” paparnya.
Ia juga menyoroti keunggulan komoditas lokal seperti cengkeh di Pulau
Karamian, Masalembu, yang memiliki kualitas istimewa. Wilayah ini bahkan
memiliki hubungan perdagangan langsung dengan masyarakat Toli-Toli di Sulawesi.
“Cengkeh Karamian itu luar biasa kualitasnya. Karena letaknya yang dekat
dengan Toli-Toli, maka transaksinya juga langsung ke sana,” ujarnya.
Meskipun fokus utama DKPP saat ini adalah pada komoditas strategis
seperti padi dan jagung sebagai bagian dari program swasembada pangan nasional,
Chainur menegaskan bahwa sektor hortikultura dan rempah-rempah tetap mendapat
perhatian serius.
“Yang sedang kita dorong sekarang memang sejalan dengan program pusat,
seperti padi, jagung, dan komoditas pangan utama lainnya. Tapi hortikultura dan
rempah tetap kita perhatikan,” lanjutnya.
Sebagai bukti dukungan terhadap program nasional, DKPP Sumenep bahkan
turut menggelar panen raya serentak bersama Presiden RI tahun lalu di Kecamatan
Saronggi. “Kita panen raya di Saronggi ya, kemarin,” kenangnya.
Chainur berharap, kehadiran aplikasi Silang Tani dapat membentuk
ekosistem pertanian digital yang kuat, meningkatkan kesejahteraan petani, serta
membuka peluang perdagangan lintas wilayah secara berkelanjutan.
“Ini bukan sekadar inovasi digital, tapi sebuah langkah maju menuju
pertanian yang berdaulat dan sejahtera,” pungkasnya. (sdm)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *