:
Breaking News

DKPP Sumenep Genjot Transformasi Digital Pertanian Lewat Aplikasi Silang Tani

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menggenjot transformasi digital lintas sektor pertanian dengan mengembangkan aplikasi Silang Tani sebagai solusi distribusi langsung antara petani lokal dan pasar besar luar daerah.

 

Dalam waktu dekat, aplikasi Silang Tani akan mulai dioptimalkan sebagai jembatan digital antara para petani di Sumenep dengan pelaku usaha besar di kota-kota strategis. Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyebut pihaknya telah merancang langkah konkret untuk memperkuat jaringan pemasaran produk pertanian.

 

“Dalam minggu ini, kami berencana melakukan kunjungan ke beberapa pedagang besar di Surabaya dan Malang. Tujuannya adalah membangun kerja sama konkret melalui nota kesepahaman (MoU) agar transaksi pertanian bisa langsung lewat aplikasi Silang Tani,” ujarnya.

 

Chainur menegaskan bahwa langkah awal ini akan difokuskan pada dua kota besar tersebut karena memiliki potensi distribusi dan pasar yang besar. Hal ini dinilai sangat penting untuk membuka jalan distribusi langsung dari petani ke konsumen atau pembeli skala besar.

 

“Untuk mengoptimalkan aplikasi Silang Tani itu, kita akan coba membuka akses dengan para pedagang besar, kita mulai dari Surabaya dan Malang dulu,” tambahnya.

 

Selama ini, kata Chainur, petani kerap mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil panen karena harus melalui banyak perantara. Rantai distribusi yang panjang seringkali menyebabkan nilai jual hasil pertanian menjadi rendah.

 

“Dengan Silang Tani, proses distribusi akan jauh lebih efisien, cepat, dan tentu lebih adil bagi petani. Petani tidak perlu lagi mengandalkan banyak tengkulak untuk menjual hasil panennya,” paparnya.

 

Ia juga menyoroti keunggulan komoditas lokal seperti cengkeh di Pulau Karamian, Masalembu, yang memiliki kualitas istimewa. Wilayah ini bahkan memiliki hubungan perdagangan langsung dengan masyarakat Toli-Toli di Sulawesi.

 

“Cengkeh Karamian itu luar biasa kualitasnya. Karena letaknya yang dekat dengan Toli-Toli, maka transaksinya juga langsung ke sana,” ujarnya.

 

Meskipun fokus utama DKPP saat ini adalah pada komoditas strategis seperti padi dan jagung sebagai bagian dari program swasembada pangan nasional, Chainur menegaskan bahwa sektor hortikultura dan rempah-rempah tetap mendapat perhatian serius.

 

“Yang sedang kita dorong sekarang memang sejalan dengan program pusat, seperti padi, jagung, dan komoditas pangan utama lainnya. Tapi hortikultura dan rempah tetap kita perhatikan,” lanjutnya.

 

Sebagai bukti dukungan terhadap program nasional, DKPP Sumenep bahkan turut menggelar panen raya serentak bersama Presiden RI tahun lalu di Kecamatan Saronggi. “Kita panen raya di Saronggi ya, kemarin,” kenangnya.

 

Chainur berharap, kehadiran aplikasi Silang Tani dapat membentuk ekosistem pertanian digital yang kuat, meningkatkan kesejahteraan petani, serta membuka peluang perdagangan lintas wilayah secara berkelanjutan.

 

“Ini bukan sekadar inovasi digital, tapi sebuah langkah maju menuju pertanian yang berdaulat dan sejahtera,” pungkasnya. (sdm)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *