:
Breaking News

Camat Rubaru Dukung Penuh Program Ketahanan Pangan DKPP Sumenep untuk Petani Jagung

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I NaduraNetwork.id – Camat Rubaru, Tabrani, menyatakan dukungan penuhnya terhadap program ketahanan pangan yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep. Program ini dinilai mampu memberikan solusi nyata bagi petani jagung, khususnya di wilayah pedesaan seperti Rubaru.

 

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani pasca panen, DKPP Kabupaten Sumenep telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan dua perusahaan besar, yakni PT Charoen Pokphand dan PT Bisi. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memastikan hasil panen jagung petani lokal dapat terserap dengan harga yang kompetitif.

 

Kepala DKPP Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah inovatif dalam mendukung ketahanan pangan serta menjamin pasar bagi petani jagung di daerahnya.

 

“Kami menyiapkan pasar yang jelas untuk panen raya jagung melalui kolaborasi ini,” ujar Chainur Rasyid dalam sebuah wawancara.

 

Ia juga menambahkan bahwa kekhawatiran para petani mengenai tidak terserapnya hasil panen kini bisa terjawab. “Petani sering bertanya, apakah hasil panen mereka akan terserap dengan baik? Dengan adanya kerja sama ini, keraguan tersebut terjawab,” lanjutnya.

 

Menyambut program tersebut, Camat Rubaru Tabrani mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung inisiatif tersebut karena sejalan dengan kebutuhan petani jagung di desa-desa.

 

“Saya sangat mendukung program tersebut, karena itu menjadi solusi para petani jagung di tingkat desa,” ujar Tabrani.

 

Ia juga menilai bahwa program ini sangat cocok dikolaborasikan dengan program ketahanan pangan desa yang menggunakan 20% Dana Desa. “Saya akan mendukung desa-desa di Rubaru untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan menguntungkan petani,” imbuhnya.

 

Menurut Tabrani, budidaya jagung juga memiliki risiko yang relatif kecil karena tanaman ini dikenal tahan terhadap hama. “Di desa, mayoritas petani adalah petani jagung, dan itu sudah terbukti berhasil,” jelasnya.

 

Dengan sinergi antara pemerintah kabupaten, kecamatan, hingga desa, diharapkan program ini mampu membawa perubahan nyata dalam mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Kabupaten Sumenep, khususnya wilayah Rubaru. (sdm)

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *