Sinergi Ulama dan Pemerintah Diperkuat, Wabup Sampang Ajak Perangi Narkoba lewat Dakwah
- Samsul Arifin
- 03 May, 2025
SAMPANG I MaduraNetwork.id– Wakil Bupati Sampang, H. Ahmad Mahfudz, menegaskan pentingnya memperkuat sinergi antara ulama dan pemerintah dalam membangun masyarakat yang religius, berilmu, dan bersih dari narkoba. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Halal Bihalal dan Bedah Kitab Jawahirul Lami’ah serta Tatsqilul Mizan karya Al Faqir, yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sampang di Kantor Kemenag Sampang, Sabtu (3/5/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua MUI Kabupaten Sampang,
K.H. Bukhori Maksum, jajaran pengurus MUI Kabupaten, serta Ketua dan Sekretaris
MUI dari seluruh kecamatan. Hadir pula perwakilan dari Kemenag Sampang sebagai
tuan rumah kegiatan.
Plt. Kasubag TU Kemenag Sampang, Wahyu Hidayat,
S.Pd.I., M.M., menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara MUI
dan pemerintah daerah. Menurutnya, kegiatan semacam ini menjadi ruang edukasi
keagamaan yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat nilai-nilai moral dan
spiritual masyarakat.
“Forum seperti ini adalah momentum penting untuk
membentengi masyarakat, khususnya generasi muda, dari penyimpangan, termasuk
bahaya narkoba yang dalam Islam jelas diharamkan,” tegas Wahyu.
Wakil Bupati Ahmad Mahfudz dalam sambutannya
menekankan bahwa kegiatan Halal Bihalal dan Bedah Kitab tidak boleh dipandang
sekadar sebagai kegiatan seremonial. Ia menyebut, forum ini menjadi simbol
nyata dari sinergi antara ulama dan umara.
“Saya sangat berharap, acara ini menjadi kekuatan
kolektif untuk membangun Sampang yang religius, berilmu, dan bermartabat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wabup Mahfudz menyatakan dukungan
penuh terhadap komitmen moral yang diusung MUI dalam memerangi penyalahgunaan
narkoba. Komitmen tersebut ditegaskan melalui pembacaan Ikrar Anti Narkoba oleh
seluruh peserta forum.
“Pemerintah tidak bisa sendiri. Kita butuh dukungan
dan peran aktif para ulama untuk menyadarkan umat akan keharaman narkoba dan
dampaknya yang merusak peradaban,” tambahnya.
Forum ilmiah tersebut juga menjadi ruang
silaturahmi yang kental dengan nuansa dakwah, penguatan keilmuan Islam
bersanad, serta peneguhan nilai-nilai keislaman yang moderat dan toleran. Dua
kitab klasik yang dibedah menjadi pintu masuk untuk memperdalam pemahaman
ajaran Islam secara menyeluruh dan kontekstual di tengah tantangan zaman. (sa)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *