BKM Barokah Kepanjin Bagikan 40 Tempat Sampah, Dorong Kelurahan Sumenep Jadi Percontohan Peduli Lingkungan

- Yudie -
- 03 May, 2025
SUMENEP I MaduraNetwork.id– Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Barokah Kelurahan Kepanjin, Kecamatan Kota Sumenep, kembali menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan melaksanakan program pengadaan tempat sampah yang disebar di seluruh wilayah kelurahan Kepanjin.
Program tersebut dipimpin langsung oleh Ketua
Kelompok (PK) BKM Barokah, Rosida Agustina. Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 40
unit tempat sampah telah diserahkan secara simbolis kepada Ketua Paguyuban RT
untuk didistribusikan ke 13 RT di wilayah tersebut.
"Penyerahan tempat sampah ini adalah bagian
dari komitmen kami untuk mendukung kelurahan yang bersih dan nyaman. Ini bentuk
nyata kepedulian terhadap lingkungan," ujar Rosida, yang juga dikenal
sebagai Ketua Koperasi Wanita Irama, pada Senin (27/04/2025).
Rosida menjelaskan bahwa BKM Barokah merupakan
satu-satunya dari 23 BKM di Kabupaten Sumenep yang masih aktif sejak dibentuk
pada 2007. Melalui program Tri Daya yang meliputi pemberdayaan
lingkungan, sosial, dan keuangan, mereka terus konsisten menjalankan kegiatan
positif bagi masyarakat.
Dana pengadaan tempat sampah ini bersumber dari
hasil pengelolaan Unit Pengelola Keuangan (UPK) yang kini memiliki aset
mencapai Rp800 juta. Dana tersebut berasal dari program dana bergulir yang juga
digunakan untuk membantu masyarakat kurang mampu melalui bantuan sembako dan
program sosial lainnya.
“Alhamdulillah, dari hasil dana bergulir ini kami
bisa menyisihkan sebagian untuk program lingkungan seperti pengadaan tempat
sampah,” tambah Rosida.
Camat Kota Sumenep, Yudi Nursukmadyanto, S.STP.,
MM., mengapresiasi inisiatif BKM Barokah. Menurutnya, langkah ini merupakan
bagian penting dari upaya menciptakan kesadaran bersama dalam menjaga
kebersihan lingkungan.
“Harapannya, kelurahan Kepanjin bisa menjadi
percontohan pengelolaan lingkungan bagi kelurahan dan desa lainnya di Sumenep.
Namun tentu hal ini perlu ditindaklanjuti dengan sistem pengelolaan sampah yang
terpadu,” ungkap Yudi.
Ia menekankan pentingnya peran serta semua elemen
masyarakat, termasuk relawan yang peduli terhadap lingkungan. “Kesuksesan itu
butuh pengorbanan—baik waktu, tenaga, maupun finansial. Tidak ada yang instan,”
tegasnya.
Senada dengan itu, Lurah Kepanjin, Ruslan, S.Sos,
menyampaikan bahwa kepedulian warga menjadi kunci terciptanya lingkungan yang
bersih dan nyaman. Ia mengajak seluruh ketua RT untuk menggerakkan warganya
agar aktif dalam kegiatan kebersihan.
“Bersih-bersih lingkungan bisa dijadikan kegiatan
rutin, minimal seminggu sekali pada hari Minggu. Kami di kelurahan sudah
memberikan contoh dengan giat bersih-bersih setiap Jumat pagi,” kata Ruslan.
Program ini diharapkan menjadi pemicu perubahan
budaya masyarakat dalam hal pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan, serta
menjadi inspirasi bagi daerah lain. (yud)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *