Festival Jaran Serek 2025 Dihadiri 75 Kelompok
- Inyoman -
- 09 May, 2025
SUMENEP I MaduraNetwork.id - Pemerintah Kabupaten Sumenep secara resmi membuka Festival Jaran Serek 2025 pada Senin, 5 Mei 2025, yang bertempat di depan Lapangan Mesem dan berakhir di Lapangan Giling. Festival ini berhasil menarik perhatian lebih dari 75 kelompok Jaran Serek, jauh melebihi jumlah undangan yang ditetapkan sebanyak 60 kelompok.
Dalam laporan pembukaannya, Kepala
Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh
Iksan, menyampaikan bahwa festival ini merupakan bagian dari kalender kegiatan
budaya tahunan yang telah direncanakan oleh pemerintah. Ia juga menegaskan
bahwa penyelenggaraan festival ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam
mendukung pelaku seni Jaran Serek.
"Selain itu, ini juga
merupakan wujud dari amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan. Kehadiran para pelaku seni Jaran Serek yang antusias ini
menunjukkan bahwa tradisi ini tetap hidup dan berkembang di masyarakat,"
ujar Iksan dalam laporannya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi
Wongsojudo, dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras panitia penyelenggara
dan semangat para peserta festival. Ia menekankan bahwa Jaran Serek adalah
kesenian khas Sumenep yang perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui
kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda.
“Ini bukan sekadar tontonan. Ada
nilai budaya, sejarah, dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan.
Oleh karena itu, saya mengajak generasi muda untuk aktif berperan dalam
pelestarian Jaran Serek,” tegas Bupati Fauzi di hadapan peserta dan undangan.
Bupati juga menyoroti tantangan
utama dalam melestarikan budaya, yaitu kurangnya regenerasi. Untuk itu, ia
mengimbau agar Jaran Serek dapat dipromosikan lebih luas, termasuk ke luar
daerah, agar kesenian tradisional ini semakin dikenal dan diminati, seperti
halnya kerapan sapi dan sapi sonok.
Dengan dibukanya Festival Jaran
Serek 2025, Bupati berharap bahwa acara ini dapat menjadi langkah konkret dalam
memperkuat jati diri budaya Madura, meskipun di tengah derasnya arus
modernisasi yang terjadi. (sdm)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *