Banjir Kepung Pamekasan, Enam Kelurahan dan Satu Desa Terendam, Akses Jalan Nasional Ditutup
- Mohammad -
- 13 May, 2025
PAMEKASAN I MaduraNetwork.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Pamekasan sejak Senin (12/5/2025) dini hari memicu luapan dua sungai besar, Kali Jombang dan Semajid. Debit air yang melimpah membuat kedua sungai tidak mampu menampung, hingga akhirnya meluap dan merendam sejumlah wilayah pemukiman warga.
Data sementara dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan mencatat, setidaknya
enam kelurahan dan satu desa terdampak banjir akibat luapan sungai tersebut.
Luapan air juga mencapai jalan raya utama di Kota Pamekasan, termasuk Jalan
Trunojoyo, yang menyebabkan beberapa ruas jalan ditutup sementara oleh pihak
kepolisian.
Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad
Dofir Rosidi, menjelaskan bahwa air mulai masuk ke rumah warga sejak pukul lima
pagi. Pihaknya langsung mengerahkan lima perahu karet bersama tim reaksi cepat
(TRC), serta didukung personel TNI dan Polri untuk membantu proses evakuasi.
“Air mulai masuk tadi pagi habis
subuh. Kita langsung antisipasi dengan menurunkan tim. Sekarang fokus kami
mengevakuasi warga dan memberikan bantuan nasi bungkus,” kata Dofir saat
dikonfirmasi detikjatim.
Ketinggian air yang merendam rumah
warga bervariasi, mulai dari setinggi lutut hingga mencapai perut orang dewasa.
Hingga pukul 11.00 WIB, banjir di beberapa wilayah kota mulai perlahan surut.
Sejumlah warga terlihat mulai membersihkan rumah dari sisa-sisa genangan.
Namun demikian, banjir
diperkirakan masih merembet ke wilayah desa lain, termasuk Desa Lemper yang
berlokasi di sekitar aliran sungai.
Berikut daerah terdampak banjir
berdasarkan data sementara:
Kelurahan
Patemon menjadi salah satu wilayah
terparah, dengan ratusan KK terdampak di sejumlah RT dan RW. Beberapa titik,
seperti di Jl. Trunojoyo dan gang-gang sempit, dilaporkan tergenang hingga 50
cm.
Kelurahan
Jungcangcang juga mengalami dampak serius. Di
Jalan Shinhaji, sebanyak 145 KK terdampak di satu RT, sementara akses Jalan
Raya Abdul Aziz juga ikut tergenang dan ditutup.
Di Kelurahan Barkot,
air merendam beberapa titik di Jl. Jagalan, Jl. Jingga, dan gang-gang kecil di
Jl. P. Trunojoyo. Sekitar 57 KK terdampak di wilayah ini.
Kelurahan
Barurambat Timur dan Parteker juga
mencatat dampak cukup luas, dengan genangan air mencapai halaman sekolah,
perkantoran, dan perumahan warga. Sementara di Parteker, total lebih dari 150
KK terdampak di berbagai RT.
Di Desa Laden, banjir
menggenangi wilayah padat penduduk seperti Gang Bhayangkara. Sekitar 215 KK
terdampak di beberapa titik, termasuk fasilitas umum seperti halaman kantor
laboratorium pertanian Provinsi Jawa Timur.
Sejumlah ruas jalan utama di pusat
kota dan sekitarnya, termasuk Jalan Nasional, ditutup sementara untuk alasan
keselamatan. Hal ini menyebabkan gangguan lalu lintas dan aktivitas warga.
BPBD terus mengimbau warga untuk
tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat intensitas hujan masih
tinggi dalam beberapa hari ke depan. Warga yang tinggal di sekitar bantaran
sungai diminta segera mengungsi jika debit air kembali naik.
Cuaca ekstrem yang terjadi di
Pamekasan merupakan dampak dari gangguan atmosfer yang beberapa hari terakhir
juga melanda wilayah Jawa Timur.
BPBD, bersama tim gabungan, kini
tengah mengevakuasi warga, menyisir titik-titik genangan yang masih tinggi,
serta mendistribusikan bantuan makanan dan kebutuhan darurat lainnya.
Pemerintah daerah juga berencana membuka posko darurat jika kondisi memburuk.
Warga diharapkan terus memantau
informasi resmi dari pemerintah dan tidak mudah percaya pada informasi yang
belum terverifikasi. Pemerintah Kabupaten Pamekasan juga membuka saluran
darurat untuk laporan warga terkait banjir dan kebutuhan evakuasi. (rba)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *