:
Breaking News

Tebing Sungai Kebunagung Longsor Usai Hujan Deras, BPBD Sumenep Koordinasi dengan PU Provinsi

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id - Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Sumenep sejak pukul 11.00 hingga sore hari Selasa (13/5) menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. Salah satu dampak terparah terjadi di Desa Kebunagung, Kecamatan Kota Sumenep, tepatnya di belakang Kantor UPT Pengairan, di mana tebing sungai mengalami longsor hebat akibat derasnya aliran sungai yang mengarah ke selatan, menuju Desa Babbalan.

 

Kepala Desa Kebunagung, Bustanul Affa, saat ditemui awak media di lokasi kejadian menyampaikan bahwa longsor tersebut bukan kali pertama terjadi. Namun, kali ini dianggap sebagai yang paling parah dan berdampak langsung pada warga.

 

“Warga RT 02 dan RT 10 melaporkan adanya longsor yang menyebabkan kerusakan dan mengancam keselamatan mereka. Beberapa titik tanah dekat aliran sungai mulai runtuh karena erosi,” ungkap Bustanul.

 

Ia menambahkan bahwa kejadian serupa hampir selalu berulang tiap tahun, namun penanganan dari instansi terkait masih belum maksimal. Karena itu, ia berharap pemerintah provinsi, khususnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, turut memperhatikan masalah tersebut.

 



“Kami meminta agar dibangun tebing permanen dengan ukuran sesuai ketinggian air sungai, mulai dari belakang UPT Pengairan hingga ke RT 11 dekat Jembatan Merah. Jika tidak, kejadian seperti ini bisa terus terulang dan membahayakan rumah warga,” tambahnya.

 

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Ach. Laili Maulidy, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan kejadian tersebut dan langsung melakukan koordinasi.

 

“Kami sudah mengetahui informasi kejadiannya dan sudah saya koordinasikan dengan Dinas PUTR. Namun, penanganan teknis pembangunan tebing menjadi kewenangan Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur,” jelas Laili melalui pesan singkat WhatsApp.

 

Berdasarkan data sementara, diperkirakan sebanyak 30 kepala keluarga (KK) di RT 02 dan RT 10 Jl. Barito terdampak langsung oleh bencana ini, termasuk warga di RT 11 yang juga berada dekat dengan aliran sungai.

 

Hingga pukul 20.00 malam, hasil pantauan di lokasi menunjukkan bahwa arus air sungai Kebunagung masih deras, dan debit air belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Warga sekitar terus diminta waspada, mengingat kondisi tanah yang labil dan potensi longsor susulan masih mungkin terjadi.

 

Pihak desa, bersama BPBD dan warga, saat ini terus melakukan pemantauan dan berupaya mengevakuasi barang-barang dari rumah-rumah yang terancam. (yud)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *