Kodim 0827/Sumenep Tebar 7.000 Bibit Lele Super Jumbo, Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Terpadu

- Yudie -
- 13 Jun, 2025
SUMENEP I maduranetwork.id – Komando Distrik Militer (Kodim) 0827/Sumenep terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui inovasi budidaya terpadu yang melibatkan prajurit dan masyarakat.
Salah satu aksi nyata dari program tersebut diwujudkan
melalui penebaran sebanyak 7.000 ekor bibit ikan lele jenis super jumbo di
kolam budidaya yang terletak di lingkungan Makodim 0827/Sumenep, pada Kamis
(12/06/2025).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan
Kodim 0827/Sumenep, Letkol Inf Yoyok Wahyudi, S.I.P., M.Han. Ia menjelaskan
bahwa program ini bukan hanya untuk meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi
juga sebagai sarana edukasi dan percontohan bagi anggota TNI dan masyarakat.
“Budidaya ini sudah berjalan kurang lebih dua
bulan. Kami rancang sebagai model pertanian terpadu berbasis sumber daya
lokal,” ujar Yoyok.
Bibit ikan lele yang ditebar merupakan jenis super
jumbo yang dikenal memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan pertumbuhan yang
cepat. Menurut Dandim, keunggulan tersebut menjadikan lele super jumbo sebagai
komoditas potensial untuk ketahanan pangan sekaligus sumber ekonomi alternatif
bagi masyarakat.
Tidak hanya fokus pada pemeliharaan lele, Kodim
0827/Sumenep juga mengintegrasikan budidaya maggot dan tanaman azolla sebagai
bagian dari sistem budidaya terpadu. Maggot dan azolla dijadikan pakan alami
bagi ikan lele yang dinilai memiliki kandungan gizi tinggi serta ramah
lingkungan.
“Dengan cara ini, kita bisa menekan biaya produksi namun tetap menjaga kualitas dan keberlanjutan budidaya,” jelasnya. Yoyok juga menekankan bahwa program ini adalah langkah strategis untuk membekali para prajurit dengan keterampilan di luar tugas militer. Selain itu, masyarakat juga dilibatkan secara aktif melalui pelatihan dan pendampingan agar mampu memanfaatkan lahan sempit untuk kegiatan produktif.
“Budidaya terpadu ini adalah contoh nyata bagaimana
ketahanan pangan dapat dibangun dari skala kecil. Harapannya, masyarakat bisa
meniru dan mengembangkan model serupa di lingkungannya masing-masing,”
imbuhnya.
Ia pun menutup dengan harapan agar sinergi antara TNI dan masyarakat dalam bidang pangan terus terbangun, sehingga menciptakan lingkungan yang mandiri dan berkelanjutan, khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep.
Program ini menjadi bukti konkret bahwa TNI tidak
hanya hadir dalam aspek pertahanan, tetapi juga menjadi motor penggerak
pembangunan masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan
nasional. (yud)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *