:
Breaking News

Kodim 0827/Sumenep Tebar 7.000 Bibit Lele Super Jumbo, Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Terpadu

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I maduranetwork.id – Komando Distrik Militer (Kodim) 0827/Sumenep terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui inovasi budidaya terpadu yang melibatkan prajurit dan masyarakat.

 

Salah satu aksi nyata dari program tersebut diwujudkan melalui penebaran sebanyak 7.000 ekor bibit ikan lele jenis super jumbo di kolam budidaya yang terletak di lingkungan Makodim 0827/Sumenep, pada Kamis (12/06/2025).

 

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0827/Sumenep, Letkol Inf Yoyok Wahyudi, S.I.P., M.Han. Ia menjelaskan bahwa program ini bukan hanya untuk meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan percontohan bagi anggota TNI dan masyarakat.

 

“Budidaya ini sudah berjalan kurang lebih dua bulan. Kami rancang sebagai model pertanian terpadu berbasis sumber daya lokal,” ujar Yoyok.

 

Bibit ikan lele yang ditebar merupakan jenis super jumbo yang dikenal memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan pertumbuhan yang cepat. Menurut Dandim, keunggulan tersebut menjadikan lele super jumbo sebagai komoditas potensial untuk ketahanan pangan sekaligus sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat.

 

Tidak hanya fokus pada pemeliharaan lele, Kodim 0827/Sumenep juga mengintegrasikan budidaya maggot dan tanaman azolla sebagai bagian dari sistem budidaya terpadu. Maggot dan azolla dijadikan pakan alami bagi ikan lele yang dinilai memiliki kandungan gizi tinggi serta ramah lingkungan.

 

“Dengan cara ini, kita bisa menekan biaya produksi namun tetap menjaga kualitas dan keberlanjutan budidaya,” jelasnya. Yoyok juga menekankan bahwa program ini adalah langkah strategis untuk membekali para prajurit dengan keterampilan di luar tugas militer. Selain itu, masyarakat juga dilibatkan secara aktif melalui pelatihan dan pendampingan agar mampu memanfaatkan lahan sempit untuk kegiatan produktif.

 

“Budidaya terpadu ini adalah contoh nyata bagaimana ketahanan pangan dapat dibangun dari skala kecil. Harapannya, masyarakat bisa meniru dan mengembangkan model serupa di lingkungannya masing-masing,” imbuhnya.

 

Ia pun menutup dengan harapan agar sinergi antara TNI dan masyarakat dalam bidang pangan terus terbangun, sehingga menciptakan lingkungan yang mandiri dan berkelanjutan, khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep.

 

Program ini menjadi bukti konkret bahwa TNI tidak hanya hadir dalam aspek pertahanan, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional. (yud)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *