:
Breaking News

“Kangean Melawan”: Ratusan Warga Geruduk Kantor Kecamatan Arjasa Tolak Eksplorasi Migas

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id - Suasana Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, berubah menjadi lautan massa pada Senin pagi. Ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat tumpah ruah dalam aksi demonstrasi menolak rencana eksplorasi dan pertambangan minyak dan gas bumi (migas) oleh PT Kangean Energy Indonesia (KEI).

 

Sejak pukul 09.00 WIB, massa memadati area depan kantor Kecamatan Arjasa. Dengan membawa spanduk dan poster bernada perlawanan, mereka menyuarakan keresahan terhadap potensi kehancuran lingkungan dan marginalisasi masyarakat lokal akibat aktivitas pertambangan migas yang selama ini dinilai hanya menyisakan kerusakan.

 


Salah satu poster yang menarik perhatian berbunyi, “Biar kecil, Kangean punya hati. Dan hati ini menolak dijadikan korban pandemi energi yang tak pernah kami nikmati.”

 

Ilustrasi di dalamnya menggambarkan ironi antara kerusakan alam yang ditanggung warga dan kemewahan yang dinikmati para elite dari hasil eksploitasi sumber daya.

 

Koordinator aksi, Herman Arafat, menyuarakan kemarahan warga terhadap proyek migas yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

 


“Kami bukan anti pembangunan, tapi kami menolak ketika pembangunan itu membunuh laut kami, tanah kami, dan masa depan anak-anak kami,” tegas Herman.

 

Ia juga menyoroti absennya para pejabat lokal dalam menghadapi aspirasi masyarakat. “Pak Camat memang bukan pilihan rakyat, tapi beliau digaji negara. Harusnya ada di tengah rakyat, bukan bersembunyi,” teriak Herman yang disambut tepuk tangan dan sorakan massa.

 

Dalam orasinya, Herman menyebut pengabaian ini sebagai bentuk kejahatan kolektif yang dilakukan dengan diam. Ia bahkan menyindir anggota dewan yang dinilai tak mewakili suara rakyat Kangean.

 

“Kalau mereka tak mampu bersuara, biar rakyat yang datang ke kantor dewan dan mencopot sendiri mandat mereka!” serunya lantang.

 


Aksi ini viral di media sosial dengan tagar seperti #SaveKangean, #TolakSurveiSeismik, dan #TambangWajibHengkang. Para netizen menyuarakan solidaritas terhadap perjuangan masyarakat Kangean yang dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap eksploitasi sumber daya alam yang tidak adil.

 

Masyarakat mengaku kecewa karena survei seismik dan rencana eksplorasi migas tidak pernah disosialisasikan secara terbuka. Kelompok nelayan dan petani menjadi yang paling terdampak akibat potensi kerusakan ekosistem laut yang menjadi sumber utama penghidupan mereka.

 

Massa aksi menyatakan bahwa gerakan mereka tidak akan berhenti sampai pemerintah pusat mencabut seluruh rencana pertambangan migas di wilayah Kangean.

 

“Kami akan terus berdiri. Ini tanah kami, laut kami, dan hidup kami. Kami tidak akan diam,” pungkas Herman. (red)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *