:
Breaking News

Tradisi Ter-ater di Desa Banjar Timur, Gapura, Perpaduan Kearifan Lokal dan Nilai Islam dalam Mempererat Silaturahmi

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP, MaduraNetwork.id - Desa Banjar Timur, Kecamatan Gapura, adalah sebuah desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, memiliki tradisi unik bernama ter-ater. Tradisi ini merupakan bentuk perpaduan antara nilai-nilai Islam dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.

 

Ter-ater bukan sekadar tradisi berbagi makanan, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan agama masyarakat setempat.

 

Pelaksanaan ter-ater biasanya dikaitkan dengan dua aspek utama, yaitu waktu dan peristiwa. Dari sisi waktu, tradisi ini dilakukan pada hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Idul Fitri, dan Idul Adha. Sedangkan dari sisi peristiwa, ter-ater sering dijumpai dalam berbagai ritual siklus hidup, seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian.

 

Secara umum, terdapat dua jenis ter-ater di Desa Banjar Timur, yakni ter-ater utama yang berhubungan dengan hari besar Islam dan ter-ater pendamping yang berkaitan dengan peristiwa tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, karakteristik ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat setempat.

 

Dalam pelaksanaannya, ter-ater tidak hanya sekadar berbagi makanan, tetapi juga menjadi wujud rasa syukur dan sedekah. Makanan yang dibagikan pun memiliki makna simbolis, mencerminkan nilai-nilai religius dan sosial. Dengan adanya tradisi ini, masyarakat semakin menjaga tali silaturahmi serta memperkuat ukhuwah Islamiyah.

 

Dari sudut pandang akademis, tradisi ter-ater dapat dianalisis melalui teori selamatan dari Clifford Geertz dan teori fungsionalisme dari Bronislaw Malinowski. Geertz menjelaskan bahwa selamatan berperan dalam menjaga keseimbangan emosional individu dalam masyarakat. Sementara itu, Malinowski menekankan bahwa setiap unsur kebudayaan memiliki fungsi spesifik dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk dalam tradisi ter-ater.

 

Bagi masyarakat Banjar Timur, tradisi ini memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi agama, yang menjaga dan memperkuat hubungan silaturahmi serta ukhuwah Islamiyah. Kedua, fungsi sosial, yang menjadi media untuk mempererat hubungan kekerabatan dan interaksi sosial antarwarga. Ketiga, fungsi budaya, yang mencerminkan kearifan lokal dan karakter masyarakat Desa Banjar Timur.

 

Meski zaman terus berkembang, ter-ater tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Banjar Timur. Tradisi ini bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial dan memperkuat nilai-nilai keagamaan yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *