:
Breaking News

Joni Junaidi, S.Pd.I: Biar Tekor yang Penting Kesohor, Membangun Desa Sapeken menjadi Desa Percontohan

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Di ujung timur Kepulauan Madura, di tengah semilir angin laut dan kerasnya hidup pesisir, berdiri sosok pemimpin muda yang membawa semangat perubahan dari desa kecil bernama Sapeken. Ia adalah Joni Junaidi, S.Pd.I, Kepala Desa Sapeken yang sejak 2021 menjadi simbol harapan bagi warganya.

 

Dengan moto unik “Biar Tekor yang Penting Kesohor”, Joni tak segan mengorbankan kenyamanan pribadi demi terwujudnya Sapeken sebagai desa percontohan yang membanggakan.

 

Joni bukan pendatang yang datang sekadar mengatur. Ia adalah anak asli Sapeken, tumbuh dan besar di tengah kehidupan masyarakat nelayan. Pendidikan dasarnya ia lalui di SDN Sapeken IV, sebelum melanjutkan ke Banyuwangi untuk pendidikan menengah. Cita-citanya sudah jelas sejak muda: menjadi pemimpin yang mengerti warganya.

 

Ia lalu menempuh pendidikan tinggi di Jakarta dan meraih gelar Sarjana Pendidikan Islam. Tak hanya aktif di dunia akademik, Joni juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Kepeduliannya pada pendidikan, kesehatan, dan pengembangan masyarakat menjadi ciri khas kepemimpinannya.

 

Dalam perjalanannya menuju kursi kepala desa, Joni lebih dulu membangun kepercayaan publik. Ia menjalin komunikasi intensif dengan warga, mengangkat suara-suara pinggiran yang jarang didengar, lalu meramunya menjadi visi besar Sapeken Bersatu. Misinya sederhana namun tajam: membuktikan bahwa Sapeken bukan wilayah tertinggal, melainkan wilayah yang selama ini diabaikan.

 



Tantangan datang bertubi-tubi, terutama menyangkut infrastruktur dasar dan akses pelayanan publik. Namun di situlah Joni membuktikan kemampuannya. Ia memulai perubahan dengan program-program nyata:
Akses air bersih dan sanitasi layak
Beasiswa bagi siswa berprestasi dan bantuan alat tulis
Penguatan BUMDes sebagai pilar ekonomi desa
Gerakan Bersih Pantai dan Laut yang melibatkan seluruh elemen masyarakat

 

Lebih dari sekadar program, Joni mengubah paradigma pembangunan desa. Ia melibatkan warga dalam setiap proses, menciptakan ruang dialog dan musyawarah rutin sebagai fondasi partisipasi publik.

 

Pengabdiannya tidak luput dari pengakuan. Tahun 2023, desanya dinobatkan sebagai Desa Prospektif Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa oleh Kanwil Dirjen Perbendaharaan Jawa Timur. Tahun berikutnya, Sapeken menyandang status Desa Mandiri dari Kemendes PDTT. Sebuah capaian besar untuk desa yang sebelumnya nyaris tak terdengar.

 

Namun, prestasi yang paling membekas adalah kisah-kisah kecil yang lahir dari kepekaan sosialnya. Salah satunya ketika Joni mengantar langsung seorang lansia ke rumah sakit karena tak ada kendaraan yang bisa membawa. “Di situ saya sadar, tugas kepala desa adalah soal kemanusiaan, bukan jabatan,” ujarnya dengan suara lirih.

 

Dalam kesibukan sebagai kepala desa, Joni kerap menyisihkan waktu untuk bermunajat. Ia percaya bahwa melayani adalah bagian dari ibadah, dan setiap keputusan harus berangkat dari niat yang lurus. Ia juga rutin berdialog dengan pemuda, menyemangati mereka untuk bangga menjadi anak desa dan berkontribusi untuk perubahan.

 

Impian besarnya kini adalah menjadikan Sapeken sebagai Desa Wisata Maritim dan pusat pelatihan kewirausahaan digital. Ia ingin pemuda Sapeken tak hanya jadi penonton, melainkan pelaku utama dalam membangun peradaban desa.

 

“Saya mungkin bukan siapa-siapa. Tapi dengan masyarakat, saya percaya Sapeken bisa bersinar, walau berada di pinggir negeri,” tutup Joni Junaidi—seorang kepala desa dengan semangat pemimpin, pemuda dengan jiwa perubahan. (fkm)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *