:
Breaking News

FERDIANSYAH TETRAJAYA, JATUH CINTA MUSIK KERONCONG

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP, maduranetwork.id - Ferdiansyah Tetrajaya, Asisten III Sekda Pemkab Sumenep, adalah sosok yang tak terpisahkan dari dunia musik keroncong di Sumenep. Sejak beberapa tahun terakhir, sebagai Ketua KOPI (Kumpulan Orang-Orang Inspirasi), sebuah komunitas yang mewadahi musisi keroncong, namanya semakin dikenal sebagai salah satu penggerak dan pelestari musik yang memiliki melodi yang lembut dan menenangkan, serta lirik yang puitis dan romantis ini.

Ferdiansyah menyadari bahwa keroncong bukan sekadar musik, tetapi sebuah warisan budaya yang sarat makna dan memiliki daya tarik sejarah yang besar. ”Keroncong bukan sekadar musik, melainkan warisan yang merepresentasikan perjalanan sejarah dan identitas bangsa. Penting bagi kita untuk melestarikannya,” ujarnya.

Didaulat sebagai ketua KOPI, Ferdiansyah memiliki visi yang jauh melampaui sekadar kumpul-kumpul dan bermain musik. Ia menginisiasi pelestarian keroncong dengan pendekatan yang lebih serius dan terstruktur. Tujuannya bukan hanya untuk menghidupkan kembali keroncong, tetapi untuk menjadikannya musik yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan usia, terutama generasi muda.

”Jadi, itu ide awalnya. Selain berbicara semangat kebudayaan, saya ingin agar penikmat musik keroncong tidak hanya berasal dari kelompok usia generasi tua, tapi juga lebih familiar di kalangan anak muda,” terang pencetus ide ”Si Kapal” (Sistem Informasi Informasi Keselamatn Pelayaran), program inovasi untuk menekan kasus kecelakaan kapal laut di wilayah Sumenep.

Perjalanan Ferdiansyah dalam musik keroncong tak hanya terbatas pada peranannya di KOPI. Kini, pria berkacamata minus ini semakin mendalami seluk-beluk musik keroncong dan berusaha menyebarluaskan pemahaman tentang nilai-nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam setiap alunan melodi keroncong. ”Saya sudah jatuh cinta dengan musik keroncong,” ungkapnya.

Namun, Ferdiansyah mengakui bahwa mengenalkan musik keroncong kepada generasi muda bukanlah hal yang mudah. Di tengah pesatnya perkembangan musik pop dan elektronik, menarik minat anak muda untuk mengenal musik keroncong memerlukan usaha yang ekstra. ”Tidak gampang mengenalkan dan membesarkan musik keroncong,” akunya.

Meskipun begitu, dia tetap optimis bahwa keroncong memiliki daya tarik yang mampu menghubungkan masyarakat dengan akar budaya Indonesia. Ia percaya bahwa dengan kreativitas dan kerja keras, musik keroncong akan semakin diterima oleh generasi milenial.

Dengan tekadnya, Ferdiansyah berkomitmen untuk terus berjuang dalam mengenalkan dan memperkenalkan musik keroncong ke lebih banyak orang, menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia yang akan terus hidup di hati masyarakat, khususnya generasi milenial. (rba)

 

 

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *