:
Breaking News

Usulan Tarif Masuk Jembatan Suramadu Kembali Mencuat, Solusi Pendanaan Perawatan dan Pengembangan Wisata?

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

JAKARTA, MaduraNetwork.id - Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Fuad Benardi, mendukung usulan pemberlakuan kembali tarif masuk Jembatan Suramadu sebagai solusi pendanaan untuk perawatan jembatan dan pengembangan infrastruktur wisata di kawasan sekitarnya. Menurutnya, biaya perawatan jembatan yang mencapai Rp 400 miliar per tahun dapat ditutupi dari sistem retribusi ini, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Surabaya dan Madura.

 

"Kemarin saya berdiskusi dengan teman-teman Dewan Jatim dari Dapil Madura. Banyak yang menyarankan agar Suramadu kembali seperti dulu, menjadi jembatan berbayar. Jika Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan setuju, serta diperlukan regulasi dari provinsi, kami siap mendukung," ujar Fuad, dikutip dari Antara, Selasa (11/3/2025).

 

Fuad menegaskan bahwa sistem tarif masuk dapat menjadi alternatif agar beban perawatan tidak hanya ditanggung oleh negara. "Perawatannya itu biayanya tidak sedikit, bisa mencapai ratusan miliar. Daripada terus membebani negara, sistem ticketing dapat digunakan untuk renovasi dan pemeliharaan jembatan," tambahnya.


Potensi Wisata dan Dampak Ekonomi

Selain aspek perawatan, Fuad juga menyoroti peluang besar dalam pengembangan wisata di kawasan Suramadu. Menurutnya, dengan pengelolaan yang baik, wilayah sekitar jembatan bisa menjadi destinasi wisata baru yang menarik bagi wisatawan.

 

"Pemerintah Surabaya dan Bangkalan memiliki rencana kerja sama untuk menghidupkan kawasan Suramadu. Jika berhasil, sektor ekonomi, pariwisata, dan UMKM akan berkembang, sehingga masyarakat tidak hanya sekadar melintasi jembatan, tetapi juga menikmati berbagai atraksi wisata di dua daerah tersebut," jelasnya.

 

Ia juga berharap langkah ini bisa mengurangi angka urbanisasi warga Madura ke Surabaya serta mengubah stigma bahwa Pulau Madura merupakan salah satu daerah termiskin di Jawa Timur.

 

"Saya berharap kawasan Suramadu bisa berkembang, sehingga masyarakat Madura tidak perlu lagi banyak yang urbanisasi ke Surabaya. Ini bisa memperbaiki perekonomian di Madura sendiri," katanya.

 

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, sebelumnya juga menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan Kabupaten Bangkalan dalam pengembangan wisata di kawasan Suramadu. Jika rencana ini terealisasi, kawasan tersebut berpotensi menjadi ikon wisata baru di Jawa Timur, sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.

 

Tarif Masuk: Solusi atau Kontroversi?

Usulan penerapan kembali tarif masuk Jembatan Suramadu ini memunculkan berbagai reaksi di tengah masyarakat. Beberapa pihak menilai kebijakan ini bisa menjadi solusi bagi pembiayaan perawatan jembatan dan pengembangan wisata, sementara yang lain khawatir bahwa pemberlakuan tarif akan membebani masyarakat, terutama bagi warga Madura yang sehari-hari bergantung pada akses gratis ke Surabaya.

 

Polemik ini kemungkinan akan menjadi perdebatan panjang di tingkat pemerintah daerah dan provinsi, sebelum keputusan resmi diambil.

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *