:
Breaking News

Ketua NU Australia-Selandia Baru Kritik Rencana Evakuasi Warga Gaza oleh Prabowo

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

JAKARTA I MaduraNetwork.id — Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru, Eko Ernanda, mengkritik rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza, Palestina, ke Indonesia. Menurutnya, wacana itu berisiko menggerus kekuatan perjuangan rakyat Palestina dalam mempertahankan hak dan tanah air mereka.

 

"Pengungsian anak-anak Palestina ke luar wilayah ini akan memperlemah posisi politik dan moral mereka," ujar Eko dalam forum Silaturahmi Kemanusiaan untuk Palestina yang digelar di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, pada Senin, 14 April 2025.

 

Seperti dilansir Tempo.co, Eko menilai, meski gagasan Prabowo didorong oleh niat kemanusiaan, langkah evakuasi anak-anak dan perempuan Gaza sebaiknya dipertimbangkan ulang. Ia khawatir, upaya ini justru akan memberi kesan bahwa relokasi adalah solusi, bukan penguatan dukungan agar Palestina tetap berdaulat.

 

Alih-alih evakuasi, kata Eko, pemerintah Indonesia seharusnya lebih fokus memberikan dukungan yang memperkuat eksistensi warga Palestina di tanah mereka sendiri. Bentuk bantuan itu, menurutnya, bisa berupa pengiriman tenaga medis, bantuan pangan, serta dukungan untuk pendidikan.

 

"Dukungan terbaik itu memastikan bahwa mereka tetap dapat hidup, belajar, tumbuh dengan damai di tanah air sendiri," ujarnya tegas.

 

Sebelumnya, Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia siap mengevakuasi sekitar seribu warga Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, apabila mendapat persetujuan dari negara-negara terkait. Rencana ini disampaikan dalam sejumlah kunjungan diplomatik ke Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab, Mesir, Turki, Qatar, dan Yordania.

 

Dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi pada Rabu dini hari, 9 April 2025, Prabowo menjelaskan bahwa evakuasi bersifat sementara.

 

"Mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali... saat kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal," katanya.

 

Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa proses evakuasi tidak akan dilakukan secara paksa. Pemerintah, kata dia, akan bertindak sesuai dengan kesepakatan bersama dan kehendak warga Gaza sendiri.

 

"Semua harus setuju. Jadi tidak memframing relokasi Gaza permanen. Tapi untuk membantu saudara Gaza, anak-anak yatim piatu di sana," ucap Sugiono saat mendampingi Prabowo di Turki, Jumat, 11 April 2025.

 

Meski demikian, Eko Ernanda tetap mengingatkan agar Indonesia berhati-hati dalam mengambil langkah-langkah kemanusiaan yang bersifat geopolitik. "Jangan sampai niat baik justru menjadi celah bagi pihak yang ingin melemahkan Palestina," pungkasnya. (red)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *