KPK Periksa 25 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pokmas Jatim

- Mohammad -
- 24 May, 2025
JAKARTA I MaduraNetwork.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami
kasus dugaan korupsi dana hibah yang mengalir ke sejumlah Kelompok Masyarakat
(Pokmas) di Jawa Timur. Dana hibah tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021–2022.
Pada Kamis, 22 Mei 2025, tim penyidik KPK memeriksa 25
orang saksi yang terdiri dari ketua Pokmas, notaris, serta sejumlah pengurus
masjid dan musholla. Pemeriksaan dilakukan di beberapa lokasi berbeda sebagai
bagian dari upaya KPK mengusut aliran dana yang diduga tidak tepat sasaran.
“Para saksi diperiksa untuk memperkuat bukti
terkait dugaan penyimpangan dalam penyaluran dana hibah Pokmas,” ujar seorang
sumber internal KPK.
Pemeriksaan ini merupakan lanjutan dari proses
penyidikan yang telah dimulai sejak awal tahun 2024 lalu. KPK mencurigai adanya
pola penyaluran dana hibah yang tidak transparan dan berpotensi dimanfaatkan
oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi maupun politik.
Hibah Pokmas sendiri merupakan program pemerintah
daerah yang bertujuan membantu kelompok masyarakat dalam pembangunan
infrastruktur kecil seperti renovasi tempat ibadah, perbaikan jalan desa,
hingga kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. Namun dalam praktiknya, program
ini kerap disoroti karena rawan disalahgunakan.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa dalam kasus ini,
terdapat indikasi manipulasi administrasi dan pemalsuan laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana hibah. Bahkan, tidak sedikit Pokmas yang
diduga fiktif atau hanya dijadikan alat untuk mencairkan anggaran.
KPK masih belum merilis nama-nama tersangka dalam
perkara ini. Namun, lembaga antirasuah tersebut menegaskan komitmennya untuk
menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya, termasuk kemungkinan keterlibatan
pihak legislatif maupun pejabat daerah.
Langkah penyidikan yang melibatkan banyak pihak ini
menunjukkan bahwa KPK serius menindak praktik korupsi di daerah, terutama yang
menyangkut program-program populis yang seharusnya berpihak kepada masyarakat
kecil.
Sementara itu, masyarakat Jawa Timur berharap kasus
ini segera terbuka secara terang dan para pelaku bisa dihukum setimpal. Mereka
juga mendesak agar pemerintah provinsi memperbaiki sistem distribusi dana hibah
agar lebih akuntabel dan transparan.
KPK dijadwalkan akan kembali melakukan pemeriksaan
lanjutan terhadap saksi-saksi lainnya dalam beberapa pekan ke depan.
Perkembangan terbaru dari kasus ini akan terus dipantau oleh publik. (red)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *