:

Guru SD dari Sumenep Terpilih Ikuti Lokakarya Penilai Buku Pendidikan Tingkat Nasional

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id– Dunia pendidikan di Kabupaten Sumenep kembali mencatatkan prestasi membanggakan. S. Herianto, guru SDN Pangarangan 3 Sumenep, berhasil terpilih sebagai salah satu dari 50 peserta nasional dalam Lokakarya Peningkatan Kapasitas Penilai Buku Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan Kemendikbudristek di Jakarta pada 28–30 Agustus 2025.

 

Herianto menjadi satu-satunya guru asal Sumenep yang lolos dari total 969 pendaftar se-Indonesia. Kegiatan ini menghadirkan beragam peserta, mulai dari dosen, guru, pegiat literasi, praktisi media, hingga perwakilan kementerian.

 

Dalam lokakarya tersebut, para peserta mendalami metode penilaian buku pendidikan, memahami instrumen evaluasi, serta berlatih menggunakan Sistem Informasi Buku Indonesia (SIBI), sebuah aplikasi digital untuk mendukung proses penilaian buku.

 

Bagi Herianto, kesempatan ini bukan sekadar kehormatan, melainkan juga ruang untuk menyampaikan perspektif guru daerah ke forum nasional. Ia menilai, buku pendidikan tidak boleh hanya berhenti pada teori, melainkan harus relevan dengan keseharian siswa.

 

“Ini sebuah kebanggaan. Selain menambah pengalaman, saya juga bisa menyuarakan pentingnya buku yang dekat dengan kehidupan nyata anak didik. Banyak buku masih terlalu teoritis dan kurang membumi,” ungkap Herianto, Jumat (29/8/2025).

 

Ia menekankan bahwa guru di daerah sebenarnya memiliki pemahaman yang kuat tentang kebutuhan siswa, namun seringkali tidak dilibatkan dalam proses penilaian maupun penyusunan bahan ajar.

 

“Buku pendidikan seharusnya mencerminkan budaya lokal, tapi juga mampu memperluas wawasan global. Dari Sumenep, saya ingin membawa suara guru daerah agar lebih diperhitungkan dalam kebijakan pendidikan nasional,” tambahnya.

 

Kehadiran Herianto di forum ini dinilai memberi warna baru dengan menghadirkan perspektif pendidikan dasar dari luar kota besar. Ia berharap, pengalamannya dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain di Sumenep untuk aktif berkontribusi dalam pengembangan kebijakan pendidikan.

 

“Semoga bisa membawa manfaat, khususnya untuk dunia pendidikan di Kabupaten Sumenep,” tuturnya.

 

Selain mengikuti pelatihan, Herianto juga berkesempatan bertukar pengalaman dengan peserta lain dari berbagai institusi, seperti Universitas Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, SMA Stella Duce Yogyakarta, komunitas Ayo Dongeng Indonesia, hingga jurnalis dari media daring. (sdm)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *