Gus Baha Jelaskan Pemahaman yang Bisa Rusak Tauhid tentang Peristiwa Isra Mi'raj
- Mohammad -
- 26 Jan, 2025
JAKARTA, maduranetwork.id
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan ada hal yang perlu
diketahui oleh umat Muslim dalam peristiwa Isra Miraj. Terkhusus dalam bab
turunnya perintah shalat. Umat IsIam, dalam pandangan Gus Baha, tidak boleh
salah paham tentang jumlah shalat lima puluh waktu yang kemudian berkurang
menjadi lima waktu dalam peristiwa Isra Mi'raj.
"Jadi kamu tidak boleh punya keyakinan, sebetulnya Allah itu
dari awal ngotot ingin membuat shalat lima puluh waktu. Setelah melihat Nabi,
menjadi tidak tega, berkurang jadi lima waktu," jelasnya seperti dikutip
dari Youtube Santri Gayeng, Sabtu (25/1/2025).
Menurut Gus Baha, pikiran yang mengatakan bahwa Allah mengurangi
jumlah shalat setelah ketemu Nabi bisa merusak tauhid atau akidah. Namun,
pemikiran yang benar secara ilmu tauhid, sebetulnya dari awal Allah menghendaki
lima puluh waktu dulu, tapi pada hakikatnya, pada praktiknya hanya lima waktu
yang akan diberlakukan.
"Setelah Nabi Muhammad bertemu Allah, kemudian Allah
mewajibkan kepada Nabi dan umatnya untuk melakukan shalat lima puluh waktu.
Kemudian turun anugerah Allah, maka akhirnya dikurangi hingga tinggal lima
waktu yang wajib dikerjakan," kata Gus Baha.
Gus Baha menegaskan, tidak boleh seseorang beranggapan kalau Allah
punya pertimbangan ulang setelah bertemu Nabi Muhammad. Ini sama saja
mengatakan bahwa ilmunya Allah sesuatu yang baru. Hal ini tentu tidak boleh
dalam ilmu tauhid, karena menyerupai makhluk.
"Tidak boleh mengatakan Allah mengevaluasi ulang, akhirnya
menjadi lima waktu. Keyakinan seperti ini tidak boleh. Karena menunjukkan ilmu
Allah sesuatu yang baru. Allah jadi tahu setelah banyak evaluasi," kata
ulama asal Rembang ini.
Keyakinan yang harus dipegang, kata Gus Baha, Allah dengan sifat
ilmunya sudah tahu sebelum adanya pertemuan dengan Nabi Muhammad. Allah itu
tahu sebelum adanya evaluasi dan tidak butuh evaluasi. Jadi, lanjut Gus
Baha, sejak awal peristiwa Isra Mi'raj, Allah sudah tahu kejadiannya akan
demikian.
Seperti peristiwa saran dari Nabi Musa yang meminta Nabi Muhammad
kembali menemui Allah, supaya mengurangi waktu shalat. Allah juga tahu, imbuh
Gus Baha, peristiwa Isra Miraj akan dibenarkan oleh Abu Bakar dan setiap orang
yang memiliki akal dan pemikiran yang segar, lalu diingkari oleh kafir
Quraisy.
"Peristiwa
ini seperti yang telah dikehendaki Allah pada zaman azali dahulu. Namun,
meskipun lima waktu, pahalanya tidak berkurang dari shalat lima puluh
waktu," jelas Gus Baha. (*)
Sumber: https://nu.or.id/nasional/gus-baha-jelaskan-pemahaman-yang-bisa-rusak-tauhid-tentang-peristiwa-isra-miraj-A4aEZ
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *