Jangan Pernah Menilai
- Mohammad -
- 21 Jul, 2025
Seseorang Dengan
Melihat
Masa
Lalunya;
Karena
Akhir
Kita Belum
Tahu
Yang indah
hanya sementara, yang abadi adalah kenangan, yang ikhlas datang dari hati, dan
yang tulus hanya dari sanubari.
Suatu
ketika, Baginda Rasulullah Muhammad Saw, berpesan kepada para Sahabatnya;
"Sungguh,
ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan
penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka. Sebaliknya, ada seorang
hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka,
namun berakhir dengan menjadi penghuni surga. Sungguh amalan itu dilihat dari
akhirnya."
(Bukhari:
6493)
Bagi
orang-orang yang berakal sehat, bekas-bekas masa lalu akan dibenam dalam pojok kelupaan.
Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup
memperbaikinya, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, karena
ia memang sudah tidak ada.
Jangan
pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa
silam. Apakah kita ingin mengembalikan air sungai ke hulu? Matahari ketempat
terbitnya? Air susu (asi) ke payudara sang ibu? Dan air mata kedalam kelopak
mata?
Dalam
Al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang
telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "Itu adalah umat yang
lalu."
Begitulah,
ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya
mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.
Kata
pepatah;
"Sejarah
(pengalaman) adalah guru terbaik kehidupan."
Orang yang
berusaha kembali ke masa lalu, tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau
orang yang menggergaji serbuk kayu; sia-sia.
Nenek
moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang selalu meratapi masa lalunya.
Begini
katanya;
"Janganlah
engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya."
Dan konon,
kata orang yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang sering bertanya kepada
seekor keledai.
Begini
katanya;
"Hai
keledai, mengapa engkau tidak menarik gerobak?"
"AKU
BENCI KHAYALAN," jawab sang keledai.
Dan konon
pula, rusa itu sesungguhnya lebih cepat dari singa dalam adu lari. Tapi kenapa
rusa selalu terkejar (tertangkap) oleh singa? Sebabnya, rusa selalu menoleh ke
belakang setiap dikejar singa. Ia tidak fokus ke depan.
Ya, angin
selalu berhembus ke depan. Air akan mengalir ke depan. Setiap kafilah akan
berjalan ke depan. Dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka dari itu,
jangan pernah melawan Sunnah Kehidupan. Wallahu a'lam...
Salam
Ta'dzim,
JOSUMENEP
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *