:
Breaking News

Jangan Pernah Menilai

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Seseorang Dengan


Melihat Masa


Lalunya;


Karena Akhir


Kita Belum


Tahu

 

Yang indah hanya sementara, yang abadi adalah kenangan, yang ikhlas datang dari hati, dan yang tulus hanya dari sanubari.

 

Suatu ketika, Baginda Rasulullah Muhammad Saw, berpesan kepada para Sahabatnya;

 

"Sungguh, ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka. Sebaliknya, ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun berakhir dengan menjadi penghuni surga. Sungguh amalan itu dilihat dari akhirnya."

(Bukhari: 6493)

 

Bagi orang-orang yang berakal sehat, bekas-bekas masa lalu akan dibenam dalam pojok kelupaan. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, karena ia memang sudah tidak ada.

 

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Apakah kita ingin mengembalikan air sungai ke hulu? Matahari ketempat terbitnya? Air susu (asi) ke payudara sang ibu? Dan air mata kedalam kelopak mata?

 

Dalam Al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "Itu adalah umat yang lalu."

 

Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.

 

Kata pepatah;

"Sejarah (pengalaman) adalah guru terbaik kehidupan."

 

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu; sia-sia.

 

Nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang selalu meratapi masa lalunya.

 

Begini katanya;

"Janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya."

 

Dan konon, kata orang yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai.

 

Begini katanya;

"Hai keledai, mengapa engkau tidak menarik gerobak?"

 

"AKU BENCI KHAYALAN," jawab sang keledai.

 

Dan konon pula, rusa itu sesungguhnya lebih cepat dari singa dalam adu lari. Tapi kenapa rusa selalu terkejar (tertangkap) oleh singa? Sebabnya, rusa selalu menoleh ke belakang setiap dikejar singa. Ia tidak fokus ke depan.

 

Ya, angin selalu berhembus ke depan. Air akan mengalir ke depan. Setiap kafilah akan berjalan ke depan. Dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka dari itu, jangan pernah melawan Sunnah Kehidupan. Wallahu a'lam...

 

Salam Ta'dzim,

JOSUMENEP

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *