:
Breaking News

KERICUHAN PECAH DI DPRD JATIM, POLISI TEMBAKKAN WATER CANNON KE MAHASISWA

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SURABAYA, MaduraNetwork.id – Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Timur pada Senin (17/2/2025) berujung ricuh. Polisi terpaksa menembakkan air dari kendaraan water cannon untuk membubarkan massa yang terus berusaha merangsek masuk ke halaman gedung dewan.

Situasi memanas ketika mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi dan kampus di Surabaya melemparkan botol air mineral dan kayu ke arah polisi. Sementara itu, petugas melalui pengeras suara meminta massa untuk mundur dan menghentikan aksi anarkis mereka.

“Kawan-kawan, kondusif! Setop melemparkan botol atau kayu,” seru seorang orator dari atas mobil komando, mencoba menenangkan mahasiswa yang semakin emosional.

Ketegangan meningkat setelah Ketua DPRD Jatim, Musyafak Rouf, gagal memenuhi tuntutan mahasiswa untuk langsung menelepon pejabat tinggi guna menyampaikan aspirasi mereka. Upaya Musyafak menghubungi Mayor Teddy pun berujung kekecewaan, setelah panggilan teleponnya ditolak.

Mahasiswa yang merasa tuntutannya tidak ditindaklanjuti mulai kehilangan kesabaran. Saat Musyafak dan Sekretaris DPRD Jatim, Ali Kuncoro, memilih kembali masuk ke gedung, mahasiswa berusaha mengadang mereka. Keadaan semakin tak terkendali, lemparan botol air dan seruan kekecewaan terdengar di antara massa aksi.

Melihat situasi yang semakin panas, polisi mengerahkan pasukan Brimob untuk mengamankan pagar gedung dan menghalau mahasiswa. Water cannon yang sebelumnya siaga di halaman DPRD Jatim mulai maju ke depan gerbang dan menembakkan air ke arah massa.

Meski sempat mereda, mahasiswa tetap bertahan di lokasi dengan meneriakkan tuntutan mereka. Demonstrasi ini menjadi bentuk kekecewaan terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat, termasuk efisiensi anggaran pendidikan dan sejumlah revisi undang-undang yang kontroversial.

Hingga sore hari, situasi masih dipantau ketat oleh aparat kepolisian. Ribuan mahasiswa berjanji akan terus melanjutkan aksi hingga tuntutan mereka benar-benar dipenuhi.

Bagaimana kelanjutan aksi ini? Semua mata kini tertuju pada respons pemerintah terhadap gelombang protes yang semakin besar. (red)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *