:
Breaking News

Jawa Timur Pimpin Jumlah Sekolah Rakyat Tahap Awal, Siap Jadi Model Nasional

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SURABAYA | MaduraNetwork.id – Jawa Timur mencatatkan diri sebagai provinsi dengan jumlah Sekolah Rakyat terbanyak dalam pelaksanaan awal program nasional yang digagas oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan. Dari total 63 sekolah yang direncanakan, 12 di antaranya berada di wilayah Jatim.

 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan bahwa tiga dari 12 Sekolah Rakyat tersebut berdiri di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Lokasi tersebut meliputi UPT PPSPA Batu (6 rombongan belajar jenjang SMP), Balai Diklat BPSDM Jatim di Kota Malang (3 rombel jenjang SMA), dan SMKN Maritim Lamongan (3 rombel jenjang SMA).

 

Sementara sembilan sekolah lainnya tersebar di sejumlah kabupaten/kota yakni Mojokerto, Kota Malang, Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Jombang, Kediri, Pacitan, dan Probolinggo.

 

“Program Sekolah Rakyat Tahap 1A Tahun Ajaran 2025/2026 di Jatim dimulai dengan 1.183 siswa dan 12 sekolah,” kata Khofifah, Senin (14/7/2025).

 

Dari jumlah tersebut, tiga siswa diketahui tidak bisa hadir karena alasan kesehatan. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar hari pertama diikuti oleh 1.180 siswa, yang didampingi oleh 12 kepala sekolah, 175 guru, serta 137 tenaga kependidikan.

 

Khofifah menegaskan bahwa keikutsertaan Jawa Timur secara signifikan dalam program ini menunjukkan kesiapan dan komitmen provinsi untuk menjadi pionir dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

 

“Ini adalah bukti nyata bahwa Jawa Timur siap dan layak menjadi percontohan nasional,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah mempersiapkan Tahap 1B yang akan dimulai akhir Juli 2025. Pada tahap lanjutan ini, tujuh sekolah baru akan dibuka dengan total sekitar 600 siswa, tersebar di Ponorogo, Jember, Bojonegoro, Tuban, Gresik, Pamekasan, dan Kota Pasuruan.

 

Jika seluruh tahap berjalan sesuai rencana, maka total akan ada 19 Sekolah Rakyat di Jawa Timur pada Tahun Ajaran 2025/2026. Bahkan, jumlah ini berpotensi bertambah melalui Tahap 1C yang dijadwalkan bergulir pada September 2025.

 

“Pemprov Jatim berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan program ini agar semakin banyak anak yang mendapatkan akses pendidikan berkualitas,” lanjut Khofifah.

 

Ia juga menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata dari visi besar Presiden RI Prabowo Subianto dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berdampak sosial tinggi.

 

“Presiden memahami bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan. Jangan sampai kemiskinan menjadi warisan turun-temurun,” tutupnya. (*/dj)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *