:
Breaking News

DUA WARGA NEGARA AUSTRALIA TERDAMPAR DI PULAU GILI IYANG, SUMENEP, AKIBAT CUACA BURUK DAN KERUSAKAN KAPAL

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP, maduranetwork.id – Pulau Gili Iyang, yang dikenal dengan kandungan oksigen terbaik kedua di dunia, tidak termasuk dalam daftar tujuan wisata bagi Delves Catherine Winifred (62) dan Watt Peter John (64), dua warga negara Australia yang terdampar di perairan Sumenep.

Namun, takdir membawa mereka untuk merasakan udara segar pulau tersebut setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di tengah laut.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (29/1/2025), ketika kapal yacht asal Australia yang dinaiki keduanya mengalami masalah mesin saat dalam perjalanan menuju Bali. Kapal tersebut, yang berangkat dari Australia menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur, semula direncanakan untuk melanjutkan perjalanan ke Kalimantan.

Namun, sebelum tiba di tujuan, cuaca buruk dan kerusakan mesin membuat kapal terdampar di perairan Desa Banraas, Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep.

Kehadiran dua warga asing tersebut terdeteksi oleh warga setempat yang sedang berlayar menuju Pulau Gili Iyang pada pukul 12.05 WIB. Mereka melihat tembakan suar sebanyak lima kali dari arah kapal yang tidak diketahui identitasnya.

Setelah dilaporkan kepada pihak berwenang, tim penyelamat melakukan pengecekan dan menemukan kapal pelesir tersebut terombang-ambing di tengah laut.

Karena cuaca yang sangat buruk, upaya pertama untuk menyelamatkan kapal menggunakan kapal nelayan kecil gagal. Gelombang tinggi dan angin kencang membuat nelayan setempat enggan mendekat. Beruntung, kapal tersebut terbawa ombak hingga mendekati pinggir, memungkinkan masyarakat setempat untuk mendekati dan mengevakuasi dua warga asing itu.

“Dua orang asing itu kami evakuasi dengan menggunakan jeriken dan pelampung menuju pantai terdekat,” ujar Edy, warga Desa Banraas, yang turut membantu proses penyelamatan. Setelah berhasil diselamatkan, kedua warga asing tersebut dibawa ke rumah kepala desa untuk bermalam dan beristirahat.

Proses evakuasi yang tidak mudah ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk dari Polres Sumenep. Plt Kasihumas Polres Sumenep, AKP Widiarti Setyoningtyas, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di perairan Pulau Gili Iyang pada saat kejadian memang sangat buruk, dengan kecepatan angin mencapai 18–23 knot dan gelombang setinggi 1–2 meter.

“Penyelamatan berlangsung cukup lama karena cuaca yang tidak bersahabat. Namun, kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan lebih lanjut,” kata Widiarti. Kerugian akibat kerusakan kapal tersebut ditaksir mencapai sekitar delapan miliar rupiah.

Sejak kejadian tersebut, warga Desa Banraas terus mendatangi rumah kepala desa untuk melihat kedua warga asing yang terdampar. Meski demikian, para petugas dan warga setempat terus memastikan bahwa kondisi kedua turis asing itu dalam keadaan baik dan siap dipulangkan setelah cuaca membaik.

Pulau Gili Iyang, yang dikenal karena kualitas udara yang sangat baik, kini menjadi saksi bisu sebuah peristiwa tak terduga yang menambah daftar kejadian menarik yang terjadi di wilayah Sumenep. Sebuah kisah yang memperlihatkan solidaritas masyarakat setempat dalam memberikan pertolongan kepada sesama, bahkan kepada wisatawan asing yang terdampar. (rba)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *