DUA WARGA NEGARA AUSTRALIA TERDAMPAR DI PULAU GILI IYANG, SUMENEP, AKIBAT CUACA BURUK DAN KERUSAKAN KAPAL

- Mohammad -
- 31 Jan, 2025
SUMENEP, maduranetwork.id – Pulau Gili Iyang, yang dikenal
dengan kandungan oksigen terbaik kedua di dunia, tidak termasuk dalam daftar
tujuan wisata bagi Delves Catherine Winifred (62) dan Watt Peter John (64), dua
warga negara Australia yang terdampar di perairan Sumenep.
Namun, takdir membawa mereka untuk merasakan udara segar
pulau tersebut setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin dan
terombang-ambing di tengah laut.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (29/1/2025), ketika
kapal yacht asal Australia yang dinaiki keduanya mengalami masalah mesin saat
dalam perjalanan menuju Bali. Kapal tersebut, yang berangkat dari Australia
menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur, semula direncanakan untuk melanjutkan
perjalanan ke Kalimantan.
Namun, sebelum tiba di tujuan, cuaca buruk dan kerusakan
mesin membuat kapal terdampar di perairan Desa Banraas, Pulau Gili Iyang,
Kecamatan Dungkek, Sumenep.
Kehadiran dua warga asing tersebut terdeteksi oleh warga
setempat yang sedang berlayar menuju Pulau Gili Iyang pada pukul 12.05 WIB.
Mereka melihat tembakan suar sebanyak lima kali dari arah kapal yang tidak
diketahui identitasnya.
Setelah dilaporkan kepada pihak berwenang, tim penyelamat
melakukan pengecekan dan menemukan kapal pelesir tersebut terombang-ambing di
tengah laut.
Karena cuaca yang sangat buruk, upaya pertama untuk
menyelamatkan kapal menggunakan kapal nelayan kecil gagal. Gelombang tinggi dan
angin kencang membuat nelayan setempat enggan mendekat. Beruntung, kapal
tersebut terbawa ombak hingga mendekati pinggir, memungkinkan masyarakat
setempat untuk mendekati dan mengevakuasi dua warga asing itu.
“Dua orang asing itu kami evakuasi dengan menggunakan jeriken
dan pelampung menuju pantai terdekat,” ujar Edy, warga Desa Banraas, yang turut
membantu proses penyelamatan. Setelah berhasil diselamatkan, kedua warga asing
tersebut dibawa ke rumah kepala desa untuk bermalam dan beristirahat.
Proses evakuasi yang tidak mudah ini mendapat perhatian dari
berbagai pihak, termasuk dari Polres Sumenep. Plt Kasihumas Polres Sumenep, AKP
Widiarti Setyoningtyas, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di perairan Pulau Gili
Iyang pada saat kejadian memang sangat buruk, dengan kecepatan angin mencapai
18–23 knot dan gelombang setinggi 1–2 meter.
“Penyelamatan berlangsung cukup lama karena cuaca yang tidak
bersahabat. Namun, kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan
lebih lanjut,” kata Widiarti. Kerugian akibat kerusakan kapal tersebut ditaksir
mencapai sekitar delapan miliar rupiah.
Sejak kejadian tersebut, warga Desa Banraas terus mendatangi
rumah kepala desa untuk melihat kedua warga asing yang terdampar. Meski
demikian, para petugas dan warga setempat terus memastikan bahwa kondisi kedua
turis asing itu dalam keadaan baik dan siap dipulangkan setelah cuaca membaik.
Pulau Gili Iyang, yang dikenal karena kualitas udara yang
sangat baik, kini menjadi saksi bisu sebuah peristiwa tak terduga yang menambah
daftar kejadian menarik yang terjadi di wilayah Sumenep. Sebuah kisah yang
memperlihatkan solidaritas masyarakat setempat dalam memberikan pertolongan
kepada sesama, bahkan kepada wisatawan asing yang terdampar. (rba)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *