:
Breaking News

KASUS OPLOSAN PERTAMAX, WARGA SUMENEP KECEWA

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Kecewa Pertalite Dioplos jadi Pertamax, Warga Sumenep Tuntut Reformasi Tata Kelola BBM dan Desak Pelaku Dihukum Seberat-beratnya 


SUMENEP, MaduraNetwork.id – Kasus dugaan pengoplosan pertalite menjadi pertamax dalam skandal korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina Patra Niaga telah memantik kemarahan publik. Masyarakat merasa dikhianati oleh perusahaan energi milik negara yang seharusnya menjadi pelayan kepentingan rakyat, bukan malah merugikan mereka.

 

Jun (53), warga Kelurahan Karangduak, Kecamatan Kota, merasa sangat kecewa. selama ini, ia rela mengeluarkan biaya lebih untuk menggunakan pertamax demi menjaga performa kendaraannya. namun, dengan dugaan kecurangan ini, ia merasa pengorbanannya sia-sia.

 

“Kalau memang pertalite yang dioplos jadi pertamax, lalu selama ini kita bayar mahal buat apa? pemerintah dan pertamina harus bertanggung jawab. jangan hanya tangkap pelaku, tapi juga perbaiki sistemnya,” ujar Jun, Kamis (27/2/2025).

 

Senada, Aang (47), warga Kolor, Kecamatan Kota, juga mengaku sangat geram dengan adanya praktik oplosan ini. Ia merasa telah dipermainkan oleh perusahaan yang seharusnya menjaga standar dan kualitas BBM di Indonesia.

 

“Saya selalu pilih pertamax karena percaya kualitasnya. sekarang malah dibilang sama aja kayak pertalite? ini penghinaan bagi kita sebagai konsumen,” keluhnya.

 

Bobroknya Tata Kelola Energi Nasional

Haryono (53), warga Pamolokan, Kecamatan Kota, dengan nada geram menyampaikan kritik tajam terhadap para pelaku di balik skandal ini.

 

“Mereka ini tidak malu menggerogoti uang rakyat? kalau sudah ketahuan baru pura-pura menyesal. Ini bukti nyata bahwa korupsi di sektor energi sudah semakin menjadi-jadi,” katanya.

 

Ia pun mendesak agar kasus ini tidak hanya berhenti pada penangkapan individu-individu yang terlibat, tetapi juga harus menjadi momentum perombakan total dalam tata kelola energi nasional.

 

“Selama sistemnya tidak diperbaiki, kasus seperti ini pasti akan terus terulang. rakyat yang selalu jadi korban, sementara pejabat korup masih bisa menikmati hasilnya,” tambahnya.

 

Kasus Dugaan Korupsi Yang Mengguncang Pertamina

Kejaksaan Agung telah menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina subholding serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) periode 2018-2023.

 

Modus yang digunakan adalah pembelian pertalite yang kemudian dioplos dan dijual sebagai pertamax. Namun, transaksi tersebut dilakukan dengan harga pertamax, yang memiliki kualitas ron 92, bukan ron 90 seperti pertalite. Praktik ini dinilai sebagai bentuk manipulasi yang merugikan negara dan masyarakat.

 

Selain Riva, tujuh tersangka lainnya juga telah ditetapkan dalam kasus ini. penyelidikan masih terus berkembang, dan publik menunggu apakah pemerintah benar-benar serius dalam memberantas mafia energi yang selama ini menghisap keuntungan dari kebutuhan dasar masyarakat.

 

Tuntutan Reformasi Tata Kelola Energi

Masyarakat menuntut lebih dari sekadar penangkapan pelaku. mereka berharap adanya reformasi menyeluruh dalam tata kelola energi agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.

 

“Kami sudah terlalu sering dikhianati. jangan hanya tangkap satu-dua orang, tapi perbaiki sistemnya. Kalau tidak, kepercayaan masyarakat terhadap BBM subsidi maupun nonsubsidi akan semakin hancur,” tegas Jun.

 

Pemerintah harus menjadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga untuk membangun sistem yang lebih transparan, akuntabel, dan berpihak kepada rakyat. Jika tidak, gelombang ketidakpercayaan publik terhadap bumn dan regulator energi akan terus membesar, membawa dampak yang lebih luas bagi stabilitas ekonomi dan sosial di indonesia. 


“Karena itu, pelaku dalam kasus ini sebaiknya seberat-beratnya agar menjadi terapi bagi pihak lainnya yang nantinya akan mengelola BBM,” pungkas Jun. (rba)

 

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *