:
Breaking News

Ketum BIDIK Peringatkan DKPP Sumenep untuk Tidak Main-Main dengan Program Upland Bawang

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id – Ketua Umum Barisan Investigasi Demokrasi Informasi dan Keadilan (BIDIK), Didik Haryanto, mengingatkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep agar tidak main-main dalam menjalankan Program Upland khususnya untuk komoditas bawang merah.

 

Program Upland sendiri merupakan program unggulan Kementerian Pertanian (Kementan) yang bertujuan mengembangkan pertanian di wilayah dataran tinggi. Di Kabupaten Sumenep, program ini telah berjalan selama beberapa tahun terakhir dengan fokus utama pada pengembangan budidaya bawang merah.

 

“Program ini bukan hal baru. Sudah berjalan empat tahun sebelumnya di Sumenep,” ujar Didik kepada media, Kamis (25/4/2025). Namun, Didik menyampaikan kekhawatiran terhadap pelaksanaan program tersebut di bawah kepemimpinan kepala DKPP yang baru.

 

“Saya tidak meragukan kapabilitas kepala DKPP yang sekarang, tapi faktanya beliau tidak punya pengalaman sama sekali dalam mengelola program Upland. Yang saya khawatirkan, justru anak buah di bawahnya yang akan bermain-main,” tegasnya.

 

Didik juga mengungkapkan bahwa praktik manipulatif kerap terjadi dalam pelaksanaan program Upland di lapangan, mulai dari pengadaan bibit basah yang belum siap tanam, hingga rekayasa labelisasi bawang.

 

“Kami punya catatan khusus tentang sektor-sektor yang rawan dijadikan ajang memperkaya diri, baik itu di tingkat dinas maupun di lapisan bawah,” ungkapnya.

 

BIDIK, kata Didik, telah melakukan kajian mendalam terhadap program Upland, termasuk dalam hal regulasi, mekanisme pengadaan, serta titik-titik rawan manipulasi. “Kami bersama tim sudah membedah dengan intens seluruh aspek dari program ini. Semua potensi penyimpangan sudah kami petakan,” jelasnya.

 

Tidak hanya berhenti pada peringatan, Didik juga menyebut bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program Upland tahun ini.

 

“Kami akan mengawal ketat, dan kami minta semua pihak yang terlibat untuk jangan coba-coba bermain-main. Kami siap buka-bukaan ke publik kalau ada penyimpangan,” ujarnya serius.

 

Lebih lanjut, Didik mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan indikasi awal pelanggaran petunjuk teknis (juknis) oleh DKPP. “Dari hasil kajian kami, sudah ada juknis yang dilanggar oleh DKPP. Nanti akan kami paparkan dengan data,” pungkasnya.

 

Program Upland diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah di daerah dataran tinggi. Namun, pengelolaan yang tidak transparan dan penuh permainan akan mengancam tujuan mulia dari program tersebut. (sdm)

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *