Anggaran Pemeliharaan Jalan Bangkalan 2025 Hanya Rp 792 Juta, Jauh dari Kebutuhan Ideal

- Rusli Djunaidi
- 24 May, 2025
BANGKALAN I MaduraNetwork.id - Pemerintah Kabupaten Bangkalan pada tahun 2025 hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 792.612.320 untuk pemeliharaan rutin jalan. Angka ini dinilai sangat terbatas, mengingat panjang ruas jalan kabupaten yang mencapai 721 kilometer di wilayah yang dikenal sebagai Kota Zikir dan Salawat ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Rizal Mardiansyah melalui Kabid Binamarga Guntur Setiyadi
menjelaskan bahwa pemeliharaan rutin yang dimaksud merupakan pekerjaan fisik
berupa tambal sulam jalan. Realisasinya dilakukan secara berkala tanpa menunggu
kondisi jalan rusak parah.
"Pemeliharaan rutin dilakukan
untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Tapi dengan anggaran yang ada saat
ini, tentu belum bisa mencakup seluruh ruas jalan," ungkap Guntur.
Menurutnya, jika mengacu pada
panjang jalan yang harus ditangani, seharusnya dibutuhkan anggaran sekitar Rp
4,5 miliar agar pemeliharaan bisa dilakukan secara merata dan optimal. Namun,
pihaknya tetap akan berupaya memaksimalkan dana yang tersedia.
“Semuanya kembali pada kemampuan
fiskal daerah. Karena itu, kami prioritaskan titik-titik yang betul-betul
mendesak untuk segera diperbaiki,” tambahnya.
Guntur menyebutkan, kondisi jalan
di Bangkalan secara umum terbagi menjadi empat kategori: baik, rusak ringan,
rusak sedang, dan rusak berat. Pemeliharaan rutin difokuskan pada jalan dengan
kondisi baik dan rusak sedang, agar tidak jatuh ke kategori rusak berat.
“Dari total 721 kilometer, sekitar
60 persen berada dalam kondisi mantap, yaitu baik dan rusak ringan. Nah, itulah
yang menjadi target pemeliharaan rutin,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III
DPRD Bangkalan Reza Teguh Wibowo tak menampik bahwa alokasi anggaran tersebut
masih jauh dari ideal. Namun, dia menegaskan bahwa DPRD tetap berkomitmen
mengawal dan mengawasi program pemeliharaan jalan.
“Masalah jalan menjadi prioritas
pemerintah daerah saat ini. Walau anggaran terbatas, dinas teknis harus bisa
mengelola seefektif mungkin,” ujarnya.
Reza juga menambahkan bahwa pihak
legislatif akan terus memantau pelaksanaan program tersebut agar tepat sasaran
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan kondisi keuangan daerah
yang terbatas, sinergi antara eksekutif dan legislatif menjadi kunci dalam
mencari solusi terbaik atas persoalan infrastruktur jalan di Bangkalan. Warga
pun berharap agar pemeliharaan jalan tidak hanya dilakukan di pusat kota,
melainkan juga menyentuh pelosok desa yang selama ini sering terabaikan. (red)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *