:
Breaking News

Logo Hari Jadi ke-757 Diluncurkan, Pemkab Sumenep Usung Semangat "Songennep Jaja Rajja"

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id – Pemerintah Kabupaten Sumenep secara resmi meluncurkan logo Hari Jadi ke-757 tahun 2026, Sabtu (12/07), dengan mengangkat tema "Songennep Jaja Rajja" sebagai refleksi kejayaan dan kedaulatan Sumenep dari masa ke masa. Peluncuran dilakukan di sisi timur Taman Potre Koneng dan disaksikan oleh berbagai unsur masyarakat.

 

Logo yang diperkenalkan menjadi simbol visual dari semangat Hari Jadi, terdiri dari beberapa elemen bermakna yang mencerminkan karakter dan perjalanan panjang Kabupaten Sumenep sejak berdiri pada tahun 1269. Di antaranya angka 757, Labang Mesem, Celurit, Tugu Keris, serta Burung Gosong Kaki Merah, burung endemik dari Pulau Saobi, Kangean.

 

“Melalui simbol ini, kami ingin mempertegas identitas budaya, keberanian, dan semangat kedaulatan Sumenep dalam menyongsong masa depan,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam sambutannya.

 

Labang Mesem, pintu gerbang ikonik Keraton Sumenep, melambangkan nilai-nilai kearifan, kemegahan, dan kedamaian. Bagi masyarakat, bangunan ini tak sekadar peninggalan sejarah, namun cerminan karakter kepemimpinan yang bersahabat dan berwibawa.

 

Sementara bentuk angka 7 yang melengkung menyerupai celurit menggambarkan keberanian dan keteguhan masyarakat Madura dalam menjaga kehormatan serta melindungi tanah kelahiran. Celurit juga mencerminkan kesiapsiagaan rakyat dalam menjaga martabat daerah.

 

Tak ketinggalan, Tugu Keris dalam logo menjadi penegasan bahwa Sumenep adalah kota yang menjunjung tinggi warisan budaya. Keris tidak hanya bermakna simbolik, namun juga mewakili kebijaksanaan dan spiritualitas masyarakat Sumenep, sesuai dengan semangat "Jaja Rajja".

 

Elemen yang paling unik adalah Burung Gosong Kaki Merah, satwa khas kepulauan Kangean. Burung ini melambangkan kebebasan, keberanian melihat ke depan, serta kekuatan wilayah kepulauan sebagai bagian tak terpisahkan dari kejayaan Sumenep secara keseluruhan.

 

Warna merah dan hijau mendominasi palet logo. Merah melambangkan keberanian dan semangat juang, sementara hijau menggambarkan keseimbangan, kedamaian, serta kehidupan religius masyarakat Sumenep yang selaras dengan alam.

 

Bentuk angka 757 dirancang secara dinamis dan saling terhubung, menjadi visualisasi dari kesinambungan perjalanan panjang Kabupaten Sumenep selama lebih dari tujuh abad. Ini menggambarkan semangat yang tak pernah padam untuk terus melangkah maju dengan pijakan budaya dan prinsip kemandirian.

 

“Momentum hari jadi ini bukan sekadar nostalgia sejarah, melainkan ajakan kepada seluruh masyarakat untuk bergotong royong membangun masa depan bersama,” tutur Bupati Fauzi.

 

Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan daerah hanya bisa dicapai jika semua elemen bersatu dan aktif berkontribusi. “Semangat kolaborasi inilah yang harus terus dijaga, agar Sumenep menjadi daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera,” pungkasnya.

 

Peluncuran logo ini menjadi pembuka berbagai rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-757 Kabupaten Sumenep yang akan digelar hingga tahun 2026 mendatang, sebagai upaya menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam satu semangat kejayaan: “Songennep Jaja Rajja.” (rba)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *