:
Breaking News

Pemkab Bangkalan Dorong Pengelolaan Sampah Dimulai dari RT dan Desa Lewat Program “Bangkalan Bherse Ongghu”

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

BANGKALAN I MaduraNetwork.id – Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, melakukan gebrakan baru dalam pengelolaan sampah dengan meluncurkan program bertajuk “Bangkalan Bherse Ongghu”. Program ini menandai perubahan sistem dari pengolahan terpusat di TPS3R menjadi pendekatan berbasis masyarakat yang dimulai dari lingkungan terkecil: RT, RW, dan desa.

 

Peluncuran program dilakukan langsung oleh Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, di Alun-Alun Kota Bangkalan, Jumat (10/7/2025). Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan semata tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari rumah tangga.

 

“Kalau ingin Bangkalan bersih dan sehat, kita harus mulai dari bawah. Dari rumah tangga, RT, RW, dan desa. Kesadaran kolektif menjadi kunci sukses program ini,” ujarnya.

 

Program “Bangkalan Bherse Ongghu”, yang berarti “Bangkalan Bersih Sungguh”, dirancang untuk mengajak masyarakat lebih aktif dalam memilah dan mengelola sampah dari sumbernya. Pemerintah akan menurunkan pelatihan dan pembinaan bagi kader lingkungan di setiap wilayah tingkat bawah.

 


Sebagai bentuk kolaborasi, Pemkab Bangkalan telah menggandeng Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam memberikan pendampingan teknis kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah berkelanjutan.

 

“Kami ingin memfasilitasi masyarakat agar paham cara mengelola sampah, dan punya sistem yang berkelanjutan. Pendampingan dari kampus menjadi bagian dari transfer ilmu ke warga,” tambah Lukman.

 

Selain menargetkan lingkungan yang lebih bersih, Pemkab juga berharap sistem ini mampu menekan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan membuka peluang ekonomi baru dari hasil daur ulang.

 

“Kita ingin mengubah paradigma. Sampah bukan lagi sekadar limbah, tapi bisa jadi potensi ekonomi. Ini bisa menjadi tambahan pendapatan masyarakat jika dikelola dengan benar,” pungkasnya. (dj)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *