:
Breaking News

Media Sosial Jadi Pintu Masuk Kekerasan Seksual Anak, Dinsos Sampang Ingatkan Bahaya

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SAMPANG | MaduraNetwork.id – Pendamping Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Sosial Kabupaten Sampang, Novita Febriyanti, mengungkapkan bahwa media sosial menjadi salah satu faktor dominan dalam maraknya kekerasan seksual terhadap anak di wilayahnya.

 

“Sekitar 80 persen kasus kekerasan seksual terhadap anak dimulai dari perkenalan di media sosial,” ungkap Novita dalam dialog yang digelar RRI Sampang, Selasa (15/7/2025).

 

Ia menyoroti pola kasus yang kerap terjadi, di mana pelaku memanfaatkan media sosial untuk mendekati dan memanipulasi korban. Salah satu contoh yang ia beberkan adalah kasus di mana korban merasa sedang menjalin hubungan dengan satu orang, namun kenyataannya dijebak oleh sekelompok pelaku.

 

“Korban awalnya mengira hanya akan bertemu dengan pacarnya. Tapi saat dijemput, ternyata ada delapan orang yang sudah menunggu,” kisah Novita.

 

Fenomena tersebut, menurutnya, tak lepas dari minimnya kontrol orang tua terhadap aktivitas digital anak-anak mereka. Ia menegaskan bahwa gawai kini bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

 

“Telepon genggam bukan sekadar alat komunikasi, tapi bisa menjadi pintu masuk ke dunia yang rawan dan penuh risiko jika tidak diawasi,” ujarnya.

 

Novita pun mengimbau agar orang tua lebih aktif memantau dan membimbing anak dalam menggunakan media sosial, guna meminimalkan risiko yang mengintai dari dunia maya. (*/rba)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *