Media Sosial Jadi Pintu Masuk Kekerasan Seksual Anak, Dinsos Sampang Ingatkan Bahaya

- Mohammad -
- 16 Jul, 2025
SAMPANG | MaduraNetwork.id – Pendamping Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Sosial Kabupaten Sampang, Novita Febriyanti, mengungkapkan bahwa media sosial menjadi salah satu faktor dominan dalam maraknya kekerasan seksual terhadap anak di wilayahnya.
“Sekitar 80 persen kasus kekerasan
seksual terhadap anak dimulai dari perkenalan di media sosial,” ungkap Novita
dalam dialog yang digelar RRI Sampang, Selasa (15/7/2025).
Ia menyoroti pola kasus yang kerap
terjadi, di mana pelaku memanfaatkan media sosial untuk mendekati dan
memanipulasi korban. Salah satu contoh yang ia beberkan adalah kasus di mana
korban merasa sedang menjalin hubungan dengan satu orang, namun kenyataannya
dijebak oleh sekelompok pelaku.
“Korban awalnya mengira hanya akan
bertemu dengan pacarnya. Tapi saat dijemput, ternyata ada delapan orang yang
sudah menunggu,” kisah Novita.
Fenomena tersebut, menurutnya, tak
lepas dari minimnya kontrol orang tua terhadap aktivitas digital anak-anak
mereka. Ia menegaskan bahwa gawai kini bukan hanya alat komunikasi, melainkan
juga celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
“Telepon genggam bukan sekadar
alat komunikasi, tapi bisa menjadi pintu masuk ke dunia yang rawan dan penuh
risiko jika tidak diawasi,” ujarnya.
Novita pun mengimbau agar orang
tua lebih aktif memantau dan membimbing anak dalam menggunakan media sosial,
guna meminimalkan risiko yang mengintai dari dunia maya. (*/rba)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *