:
Breaking News

Perpaduan Budaya dan Keselamatan, Kampanye Tertib Lalu Lintas Polres Sumenep Gandeng Budayawan Nasional KH D. Zawawi Imran

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id – Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara terus dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep. Dalam rangkaian Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas menggandeng budayawan kharismatik asal Sumenep, KH D. Zawawi Imran, untuk menyampaikan pesan keselamatan lalu lintas melalui pendekatan budaya.

 

Kegiatan yang berlangsung penuh keakraban ini mempertemukan unsur kepolisian dan tokoh budaya dalam satu misi: menciptakan masyarakat yang patuh aturan dan sadar risiko berlalu lintas. Bukan hanya sekadar sosialisasi, kegiatan ini juga menjadi simbol sinergi antara budaya lokal dan penegakan hukum yang humanis.

 

Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Ninit Titis Dewiyani, menyebut kolaborasi tersebut merupakan langkah strategis untuk menjangkau masyarakat secara emosional dan kultural.

 

“Kami ingin menyentuh hati masyarakat, bukan sekadar memberi imbauan atau sanksi. Dengan menggandeng tokoh sekelas KH Zawawi Imran, kami berharap pesan keselamatan ini dapat diterima secara luas dan mengakar,” ujarnya pada Minggu (20/7/2025).

 

Menurut AKP Ninit, kampanye ini merupakan bagian dari pendekatan preemtif dan preventif dalam Operasi Patuh Semeru 2025. Tujuannya adalah menciptakan situasi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar (Kamseltibcarlantas) di seluruh wilayah Sumenep.

 

Pihaknya meyakini, keberhasilan menekan angka kecelakaan bukan hanya ditentukan oleh penindakan hukum, tetapi juga oleh kesadaran kolektif masyarakat yang tumbuh dari nilai-nilai budaya dan edukasi yang menyentuh.

 

KH D. Zawawi Imran, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan pesan moral dan budaya dengan gaya khasnya. Ia menekankan bahwa tertib berlalu lintas merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan etika kemasyarakatan.

 

“Menjaga keselamatan di jalan adalah bagian dari menjaga kehidupan. Budaya tertib bukan hanya urusan hukum, tapi juga cermin peradaban,” tuturnya.

 

Dengan pendekatan yang memadukan budaya dan edukasi, kampanye ini menjadi contoh bagaimana aparat dan tokoh masyarakat bisa bersinergi dalam membangun kesadaran kolektif untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas.

 

AKP Ninit berharap, metode kampanye semacam ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan di masa mendatang sebagai bentuk penegakan hukum yang lebih humanis. 

 

Melalui kegiatan ini, Polres Sumenep tak hanya menjalankan tugas kepolisian, tetapi juga membangun jembatan antara masyarakat dan nilai-nilai keselamatan dengan cara yang lebih membumi dan berdaya guna. (rba)

 

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *