Perpaduan Budaya dan Keselamatan, Kampanye Tertib Lalu Lintas Polres Sumenep Gandeng Budayawan Nasional KH D. Zawawi Imran
- Mohammad -
- 20 Jul, 2025
SUMENEP I MaduraNetwork.id – Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara terus dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep. Dalam rangkaian Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas menggandeng budayawan kharismatik asal Sumenep, KH D. Zawawi Imran, untuk menyampaikan pesan keselamatan lalu lintas melalui pendekatan budaya.
Kegiatan
yang berlangsung penuh keakraban ini mempertemukan unsur kepolisian dan tokoh
budaya dalam satu misi: menciptakan masyarakat yang patuh aturan dan sadar
risiko berlalu lintas. Bukan hanya sekadar sosialisasi, kegiatan ini juga
menjadi simbol sinergi antara budaya lokal dan penegakan hukum yang humanis.
Kasat
Lantas Polres Sumenep, AKP Ninit Titis Dewiyani, menyebut kolaborasi tersebut
merupakan langkah strategis untuk menjangkau masyarakat secara emosional dan
kultural.
“Kami
ingin menyentuh hati masyarakat, bukan sekadar memberi imbauan atau sanksi.
Dengan menggandeng tokoh sekelas KH Zawawi Imran, kami berharap pesan
keselamatan ini dapat diterima secara luas dan mengakar,” ujarnya pada Minggu
(20/7/2025).
Menurut
AKP Ninit, kampanye ini merupakan bagian dari pendekatan preemtif dan preventif
dalam Operasi Patuh Semeru 2025. Tujuannya adalah menciptakan situasi lalu
lintas yang aman, tertib, dan lancar (Kamseltibcarlantas) di seluruh wilayah
Sumenep.
Pihaknya
meyakini, keberhasilan menekan angka kecelakaan bukan hanya ditentukan oleh
penindakan hukum, tetapi juga oleh kesadaran kolektif masyarakat yang tumbuh
dari nilai-nilai budaya dan edukasi yang menyentuh.
KH
D. Zawawi Imran, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan pesan moral dan budaya
dengan gaya khasnya. Ia menekankan bahwa tertib berlalu lintas merupakan bagian
dari tanggung jawab sosial dan etika kemasyarakatan.
“Menjaga
keselamatan di jalan adalah bagian dari menjaga kehidupan. Budaya tertib bukan
hanya urusan hukum, tapi juga cermin peradaban,” tuturnya.
Dengan
pendekatan yang memadukan budaya dan edukasi, kampanye ini menjadi contoh
bagaimana aparat dan tokoh masyarakat bisa bersinergi dalam membangun kesadaran
kolektif untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas.
AKP
Ninit berharap, metode kampanye semacam ini dapat terus dilanjutkan dan
dikembangkan di masa mendatang sebagai bentuk penegakan hukum yang lebih
humanis.
Melalui
kegiatan ini, Polres Sumenep tak hanya menjalankan tugas kepolisian, tetapi
juga membangun jembatan antara masyarakat dan nilai-nilai keselamatan dengan
cara yang lebih membumi dan berdaya guna. (rba)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *