:
Breaking News

Menjelang Konfercab NU Sumenep, Figur-figur Potensial Mulai Mengemuka

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Sumenep I MaduraNetwork.id– Meskipun pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sumenep dijadwalkan berlangsung pada akhir tahun 2025, dinamika di internal warga nahdliyin mulai bergerak. Sejumlah nama mulai diperbincangkan sebagai calon nahkoda baru Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep untuk periode empat tahun mendatang.

 

Sejumlah nama tokoh berpengaruh di Kabupaten Sumenep mulai mencuat dalam berbagai perbincangan publik, baik dalam konteks kepemimpinan, keagamaan, maupun pendidikan.

 

Di antaranya adalah Dr. Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si., mantan Bupati Sumenep yang kini aktif sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Karimiyah Beraji, Gapura; mantan Wakil Bupati Sumenep, Abd. Mu’iz Aliwafa; serta Kepala Kantor Kementerian Agama Sumenep, Abd. Wasid. Sosok-sosok ini dikenal luas memiliki rekam jejak panjang dalam pengabdian sosial dan keagamaan yang kuat.

 

Selain itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep saat ini, KH. A. Panji Taufiq, serta akademisi sekaligus dosen IAIN Madura, Dr. Taufik Sakur, turut disebut sebagai figur penting yang potensial mengisi ruang-ruang strategis di masa mendatang.

 

Kemunculan nama-nama ini mencerminkan dinamika sosial-politik Sumenep yang terus bergerak, dengan publik yang mulai mengarahkan pandangannya kepada tokoh-tokoh yang dianggap memiliki integritas dan kapasitas.

 

Tak menutup kemungkinan, nama-nama baru lainnya akan terus bermunculan seiring meningkatnya kebutuhan akan pemimpin yang visioner dan berakar kuat pada nilai-nilai lokal.

 

Tentu saja kehadiran figur-figur tersebut mulai memunculkan harapan dan diskusi di kalangan warga nahdliyin, terutama dalam menghadirkan NU Sumenep yang lebih progresif, khususnya dalam merespons tantangan ekonomi umat di tingkat akar rumput.

 

“Sektor ekonomi harus menjadi perhatian utama ke depan. Perlu ada strategi konkret untuk menggerakkan roda ekonomi warga NU, terutama di level bawah,” ungkap salah seorang pengurus NU Sumenep yang enggan disebutkan namanya.

 

Lebih jauh, ia berharap agar para kandidat tidak hanya tampil dalam kontestasi organisasi, namun juga menyuguhkan gagasan visioner yang terukur dan terdokumentasi.

 

“Akan lebih baik jika masing-masing figur menelurkan karya, semacam buku yang menjabarkan visi-misi mereka. Itu penting agar warga nahdliyin memiliki peta jalan atau roadmap arah NU Sumenep ke depan,” imbuhnya.

 

Harapan terhadap pemimpin baru PCNU Sumenep bukan hanya soal keberpihakan pada isu-isu sosial, tetapi juga terkait penguatan ekonomi, kemandirian pesantren, pemberdayaan UMKM warga NU, serta revitalisasi peran jam’iyah di tengah arus zaman yang terus berubah.

 

Tentu saja, geliat dan diskursus seperti ini menunjukkan bahwa NU Sumenep bukan sekadar organisasi sosial keagamaan, namun juga kekuatan sosial yang hidup, dinamis, dan terus tumbuh seiring kebutuhan umat. (rba)

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *