:
Breaking News

TPID Sumenep Tinjau Harga dan Ketersediaan Pangan, Pastikan Stabilitas Jelang Potensi Kenaikan

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id – Guna mempercepat pengendalian inflasi serta menjamin kestabilan harga bahan pokok, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat, baik di pasar maupun di tingkat distributor.

 

Pemantauan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Sumenep, Dadang Dedi Iskandar. Ia dan tim turun ke dua lokasi utama, yakni Pasar Anom dan Pasar Bangkal, untuk melihat secara langsung pergerakan harga serta ketersediaan komoditas penting seperti beras, minyak goreng, dan gula.

 

"Kami ingin memastikan bahwa meskipun terdapat beberapa kenaikan harga, seperti beras, kondisinya masih dalam batas wajar dan stabil," ungkap Dadang, Rabu (23/07/2025).

 


Menurutnya, langkah antisipatif telah disiapkan pemerintah untuk menekan gejolak harga, di antaranya pelaksanaan pasar murah, operasi pasar, hingga penyaluran bantuan pangan. Saat ini, distribusi beras bantuan dari pemerintah tengah berlangsung melalui sinergi antara Dinas Pertanian dan PT. Pos Indonesia.

 

Dadang juga mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan panic buying. Meski terjadi penurunan pasokan pada komoditas tertentu seperti telur ayam lokal, pemerintah telah menjalin kerja sama antarwilayah untuk menjamin pasokan tetap mengalir ke pasar-pasar utama.

 

"Distribusi dari luar daerah seperti Blitar terus kita upayakan agar pasokan tetap lancar. Produksi lokal belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan pasar induk," katanya.

 

Ia menambahkan, pemantauan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa aman di masyarakat, bahwa stok bahan pokok masih relatif aman dan harga dapat dijangkau. Pemerintah daerah juga terus memantau potensi adanya praktik curang seperti barang oplosan.

 


“Terkait isu minyak goreng oplosan, sampai saat ini belum ditemukan di wilayah Sumenep. Namun Satgas Pangan siap bertindak cepat apabila ditemukan indikasi pelanggaran,” tegasnya.

 

Berdasarkan hasil survei di Pasar Anom, sejumlah harga komoditas tercatat sebagai berikut: beras premium merek Sania Rp14.400/kg, beras medium lokal merek Kepompong Rp14.800/kg, gula pasir Rp16.500/kg, minyak goreng kemasan botol 1 liter Rp16.000, minyak curah Rp17.800/liter, telur ayam ras Rp29.000/kg, cabai merah besar Rp32.000/kg, cabai rawit merah Rp26.000/kg, bawang merah Rp55.000/kg, bawang putih Rp29.000/kg, dan tomat sayur Rp15.000/kg.

 

Dengan pengawasan ini, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas pangan, serta memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok bagi seluruh masyarakat Sumenep. (sdm)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *