Temui Demonstran PMII, Bupati Bangkalan Paparkan Langkah Konkret Tata Kelola Pemerintahan

- Rusli Djunaidi
- 23 Jul, 2025
BANGKALAN I MaduraNetwork.id – Dalam suasana dialog yang terbuka, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menerima secara langsung aspirasi dari massa aksi yang tergabung dalam Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bangkalan, pada Rabu (23/7/2025).
Pertemuan tersebut menjadi wadah
bagi pemerintah daerah untuk menanggapi langsung sejumlah persoalan strategis
yang menjadi sorotan publik, mulai dari penataan Tenaga Harian Lepas (THL)
hingga optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Di hadapan para demonstran, Bupati
Lukman menyampaikan bahwa penataan jumlah THL yang dinilai membeludak telah
menjadi perhatian serius Pemkab. Untuk memperkuat pengawasan dan akuntabilitas,
ia menjelaskan bahwa sistem absensi manual telah ditinggalkan. Sebagai
gantinya, absensi berbasis pengenalan wajah kini diberlakukan bagi seluruh
pegawai, termasuk THL, dan langsung terintegrasi dengan Command Center.
“Dengan sistem ini, kehadiran
pegawai tak bisa dimanipulasi. Evaluasi kinerja akan lebih adil dan objektif,”
tegas Lukman.
Tak hanya itu, penerapan aplikasi
e-Kinerja juga tengah diakselerasi. Inovasi ini bertujuan menilai produktivitas
aparatur sipil secara menyeluruh. Baik pegawai negeri maupun THL akan dinilai
berdasarkan capaian dan kontribusinya terhadap tugas masing-masing.
Menjawab kritik terhadap
efektivitas pengelolaan PAD yang mencapai Rp400 miliar, Bupati Lukman
menekankan bahwa lebih dari Rp270 miliar bersumber dari Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD). Untuk mencegah potensi kebocoran, ia mengungkapkan bahwa Pemkab
kini mengembangkan dua sistem digital: e-Potensi dan e-Retribusi.
“Setiap OPD akan dipantau capaian
PAD-nya secara real-time. Kami ingin dorong transparansi dan peningkatan
minimal 10 persen per tahun,” katanya.
Kedua aplikasi tersebut juga akan
disinergikan dengan layanan perbankan guna memperluas sistem pembayaran
non-tunai. Mulai dari retribusi pasar hingga warung makan akan diarahkan
menggunakan sistem digital sebagai bentuk reformasi keuangan daerah.
Dalam pertemuan itu, isu
lingkungan, khususnya penanganan sampah, juga menjadi perhatian. Lukman
menyebut bahwa Pemkab sedang menuntaskan studi kelayakan dan rencana
pembangunan fasilitas pengelolaan sampah. Penanganan akan difokuskan di
titik-titik rawan agar persoalan bisa tertuntaskan dalam waktu dekat.
“Kami juga sedang meninjau
kemungkinan agar dana desa bisa digunakan untuk mengatasi persoalan sampah,
tentu dengan panduan dan pendampingan dari Pemkab,” imbuhnya.
Dengan rentetan langkah ini,
Lukman menegaskan bahwa pemerintahannya berkomitmen menjawab setiap aspirasi
masyarakat, termasuk yang disampaikan melalui aksi unjuk rasa. Baginya,
transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas adalah prinsip dasar menuju tata
kelola pemerintahan yang responsif dan progresif. (dj)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *