:

BPBD Peringatkan 50 Desa di Bangkalan Masuk Zona Kekeringan

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

BANGKALAN I MaduraNetwork.id - Di tengah teriknya musim kemarau yang melanda, sejumlah desa di Kabupaten Bangkalan mulai merasakan dampak kekurangan air bersih. Desa Pangeleyan, Kecamatan Tanah Merah, menjadi salah satu wilayah yang terdampak.

 

Warga di sana terpaksa menempuh jarak jauh hingga ke perbatasan tiga desa untuk mengambil air dari satu-satunya sumur yang masih mengalir, atau memilih membelinya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Kepala Desa Pangeleyan, Zaiqhulhak Alfarisi, menjelaskan bahwa krisis air bersih mulai dirasakan sejak Juli lalu. Sumber mata air yang tersedia kini harus dibagi untuk tiga desa sekaligus, sehingga warganya harus berjalan 3–4 kilometer setiap kali mengambil air.

 

Bagi warga yang memiliki kemampuan finansial, pilihan lain adalah membeli air dengan harga Rp200.000 per tangki berisi 5.000 liter. Namun, Zaiqhulhak menegaskan, bantuan air dengan sistem dropping tidak dapat menjadi solusi jangka panjang. Ia berharap pemerintah daerah, khususnya PDAM, dapat memberikan solusi permanen melalui pemasangan jaringan pipanisasi.

 

Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Eko Sugiharto. Berdasarkan pemetaan, ada 50 desa di 10 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan, dengan tingkat keparahan mulai dari sedang hingga kritis. Penentuan status ini didasarkan pada curah hujan yang minim serta jauhnya akses masyarakat terhadap sumber air bersih.

 

“Meski musim kemarau tahun ini diprediksi sebagai kemarau basah, data indikator kekeringan tetap menunjukkan bahwa puluhan desa memerlukan perhatian khusus,” ungkap Eko. (KBRN/dj)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *