Kematian Akibat Campak di Sumenep 12 Meningkat, Dinkes Ungkap Banyak Balita Tak Teraliri Imunisasi

- Yudie -
- 20 Aug, 2025
SUMENEP I MaduraNetwork.id – Angka kematian akibat campak di Kabupaten Sumenep terus merangkak naik. Jika sebelumnya hanya tercatat empat kasus, kini jumlahnya mencapai 12 jiwa sejak Januari hingga awal Agustus 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes
P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, menyampaikan bahwa sebagian dari data awal masih
berstatus suspek. Namun, setelah hasil laboratorium keluar dan dilakukan
penelusuran lanjutan, total kematian akibat campak dipastikan berjumlah 12
orang.
“Awalnya hanya empat kasus yang masuk, dua di
antaranya masih suspek. Namun seiring berjalannya waktu, datanya berkembang
hingga menjadi 12 kasus kematian,” jelas Syamsuri kepada RRI, Rabu (20/8/2025).
Syamsuri menegaskan, sebagian besar korban tidak
memiliki riwayat imunisasi lengkap, bahkan ada yang sama sekali tidak pernah
diimunisasi. Kondisi ini membuat anak-anak rentan terinfeksi virus campak yang
saat ini tengah menyebar luas.
“Dari hasil penelusuran epidemiologi, 12 korban meninggal rata-rata tidak terimunisasi, khususnya imunisasi campak. Ada pula yang tidak pernah sama sekali mendapatkan imunisasi,” tegasnya.
Selain faktor tidak adanya imunisasi, Syamsuri juga
menjelaskan bahwa beberapa korban mengalami komplikasi penyakit. Komplikasi
tersebut memperburuk kondisi hingga berakhir pada kematian.
“Kasus meninggal ini diperberat dengan adanya
komplikasi. Jadi, campak bukan hanya penyakit tunggal, tetapi bisa memicu
masalah kesehatan lain yang memperparah keadaan pasien,” tambahnya.
Untuk memperkuat langkah pencegahan, Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama UNICEF dan WHO turut mendukung proses
pengumpulan data yang lebih komprehensif. Kerja sama lintas lembaga ini
diharapkan dapat memperbaiki sistem pelaporan sekaligus memperkuat strategi
pencegahan campak di Sumenep. (yud)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *