:

Gubernur Khofifah Tinjau Penanganan Pasien Campak di RSUD Sumenep, Pastikan Vaksinasi Massal Segera Dilaksanakan

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP | MaduraNetwork.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan kunjungan kerja ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Sabtu (23/8/2025). Kunjungan tersebut dilakukan untuk memantau langsung kondisi pasien campak yang sedang dirawat. Turut mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Erwin Astha Triyono, serta Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim.

 

Dalam peninjauan itu, Khofifah juga meninjau fasilitas rumah sakit dan memastikan layanan kesehatan berjalan lancar. Saat ini, ada delapan pasien campak yang dirawat di ruang perawatan anak rumah sakit tersebut.

 

Berdasarkan catatan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), kasus campak di Kabupaten Sumenep sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2025 mencapai 2.035 suspek, dengan 17 kasus kematian. Dari jumlah tersebut, 16 pasien yang meninggal diketahui belum pernah mendapat imunisasi, sedangkan satu pasien sudah divaksin tetapi belum tuntas.

 

“Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Saya mohon para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan semua pihak untuk bersama-sama mengingatkan pentingnya imunisasi, agar anak-anak kita tumbuh sehat jasmani dan rohani,” ujar Khofifah di sela kunjungannya.

 

Khofifah menekankan, keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam memberikan edukasi terkait imunisasi. Dengan peran bersama, diharapkan penyebaran campak dapat ditekan sekaligus mencegah korban jiwa bertambah.

 

Sebagai langkah cepat, Khofifah mengumumkan rencana pelaksanaan vaksinasi massal Outbreak Response Immunization (ORI) yang dijadwalkan mulai 25 Agustus 2025. Vaksinasi tersebut akan dilakukan serentak di berbagai titik layanan kesehatan, seperti puskesmas, puskesmas pembantu, hingga posyandu.

 

“Kita harus pastikan vaksinasi massal ini berjalan optimal. Harapannya, kasus campak di Sumenep segera menurun drastis dan mata rantai penularannya bisa diputus,” tegasnya.

 

Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Erwin Astha Triyono, menambahkan bahwa kasus campak di Sumenep saat ini menjadi perhatian serius. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program vaksinasi.

 

“Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep sudah kami arahkan untuk bersinergi dengan TNI, Polri, pemerintah desa, hingga organisasi masyarakat. Sinergi ini akan menentukan keberhasilan program vaksinasi massal,” jelas Erwin.

 

Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Jawa Timur juga menyalurkan Vitamin A bagi pasien, sementara Kementerian Kesehatan RI memastikan stok vaksin campak tersedia untuk pelaksanaan vaksinasi massal. (sdm)

 

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *