:

Mulai Hari Ini, Pemerintah Gelar Imunisasi Massal Campak di Sumenep

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP | MaduraNetwork.id  – Pemerintah akan melaksanakan imunisasi massal atau outbreak response immunization (ORI) di Kabupaten Sumenep, Madura, pada Senin (25/8/2025). Program ini digelar sebagai langkah penanganan sekaligus antisipasi penyebaran campak di kabupaten paling timur Pulau Madura.

 

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Sumenep, Ellya Fardasah, Sabtu (23/8/2025) menyampaikan, vaksinasi massal campak rubella akan dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan, baik di wilayah daratan maupun kepulauan.

 

“Program ini menyasar 78.569 anak untuk mencegah penyebaran kasus campak di Sumenep. Penanganan kejadian luar biasa (KLB) ini diharapkan mampu menekan angka penularan campak,” ujarnya.

 


Menurut Ellya, keberhasilan imunisasi massal tersebut memerlukan dukungan semua elemen masyarakat, termasuk para orang tua. Karena itu, pemerintah daerah menerapkan pola penanganan lintas sektor agar program berjalan optimal.

 

Program vaksinasi ini dipimpin langsung Kementerian Kesehatan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Sumenep, serta mitra terkait lainnya. Upaya penanganan KLB campak di Sumenep juga akan melibatkan institusi lain di lingkungan Pemerintah Kabupaten.

 

Selain tenaga medis, pendekatan kepada tokoh masyarakat, ulama, dan tokoh informal terus dilakukan guna mendukung keberhasilan imunisasi. “Langkah ini kami ambil karena dari evaluasi yang dilakukan, penyebaran campak dipicu lemahnya kesadaran sebagian masyarakat untuk melakukan imunisasi,” jelas Ellya.

 

Ia menambahkan, strategi lintas sektor tersebut merupakan tindak lanjut instruksi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Campak sendiri diketahui sebagai penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan menyebar melalui percikan ludah saat batuk atau bersin.

 

Penyakit ini memiliki laju reproduksi (R0) sebesar 17–18, yang berarti satu penderita dapat menularkan hingga 17 orang lainnya jika tidak segera ditangani. (sdm)

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *