:

Menkes Tinjau Imunisasi Massal Campak di Sumenep, Tekankan Pentingnya Perlindungan Anak

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (28/8/2025). Kehadirannya untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi campak berjalan optimal, menyusul penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di daerah tersebut sejak Agustus 2025.

 

Dalam pantauan di lapangan, Menkes Budi meninjau langsung imunisasi campak di TK-PAUD Qurrota A’yun, Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota Sumenep. Ia tampak menyapa anak-anak, berdialog dengan tenaga kesehatan, Forpimda, serta unsur Kemenkes yang turut hadir mendampingi.

 

“Tujuan kami adalah memastikan anak-anak terlindungi lewat imunisasi yang tepat, sehingga bisa mencegah penularan campak sekaligus menyelamatkan nyawa,” ungkap Budi di sela kunjungan.

 

Selain meninjau vaksinasi, agenda Menkes di Sumenep juga mencakup kunjungan ke RSI Garam Kalianget. Di rumah sakit tersebut, sekitar 20 pasien anak tengah dirawat akibat campak. Budi menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan pasien serta keluarganya.

 

Tak berhenti di sana, ia juga mengunjungi rumah warga penderita campak yang sudah dinyatakan sembuh di Desa Kalianget Timur. “Kami ingin melihat langsung bagaimana proses pemulihan pasien sekaligus mendengar langsung pengalaman mereka,” jelasnya.

 

Data terbaru Dinas Kesehatan P2KB Sumenep mencatat, hingga 26 Agustus 2025, terdapat 61 anak yang masih dirawat akibat campak. Rinciannya, 12 anak di RSUD dr. H. Moh. Anwar, 24 anak di RSI Garam Kalianget, 5 anak di RSU Sumekar, dan 24 anak lainnya tersebar di sejumlah puskesmas rujukan.

 

Situasi ini membuat pemerintah pusat bersama Pemkab Sumenep bergerak cepat. Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo mengapresiasi perhatian pemerintah pusat melalui kunjungan Menkes. Ia menegaskan bahwa imunisasi massal menjadi langkah konkret untuk melindungi generasi muda Sumenep.

 

“Program imunisasi ini kami laksanakan serentak di seluruh fasilitas kesehatan, posyandu, puskesmas, hingga sekolah, dan semuanya gratis,” kata Fauzi.

 

Menkes juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh informasi keliru atau hoaks terkait vaksinasi. Menurutnya, imunisasi telah terbukti efektif membangun kekebalan tubuh anak serta mencegah penyebaran penyakit menular berbahaya seperti campak.

 

“Kami berharap semua elemen, termasuk media, ikut aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Karena kesehatan anak adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

 

Sejauh ini, pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) di Kabupaten Sumenep telah berjalan sejak 25 Agustus 2025. Dalam kurun waktu kurang dari sepekan, tercatat 16.242 anak sudah menerima vaksin campak.

 

Dengan jumlah kasus mencapai 2.321 anak terinfeksi dan 20 di antaranya meninggal dunia, pemerintah berkomitmen mempercepat cakupan imunisasi agar penyebaran campak segera terkendali. (yud)

 

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *