:
Breaking News

SMAN 1 Sapeken Jahit 100 Meter Bendera untuk Rekor MURI 8 Kilometer

top-news
https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

SUMENEP I MaduraNetwork.id - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, semangat merah putih tak hanya berkobar di kota-kota besar, tetapi juga di ujung timur Madura.


SMAN 1 Sapeken, yang berada di pulau terpencil Kepulauan Sumenep, menjadi bagian dari gerakan kolosal yang diinisiasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur: pengibaran bendera merah putih sepanjang 8.000 meter untuk memecahkan Rekor MURI Museum Rekor Indonesia).

 

Sesuai arahan, setiap sekolah dengan program Doble Track (DT) Tata Busana mendapat tugas menjahit bendera sepanjang 100 meter. Tantangan itu disambut siswa SMAN 1 Sapeken dengan antusias. Di bawah arahan guru pembimbing, para pelajar DT Tata Busana bekerja bergantian—mengukur, memotong, menyusun warna merah dan putih, hingga menjahit sambungan dengan presisi.

 

Keterbatasan fasilitas tak menjadi penghalang. Ruang kelas musik sementara berubah fungsi menjadi bengkel jahit. Deru mesin jahit berpadu dengan canda tawa, menciptakan suasana kerja yang penuh kebersamaan. “Bukan sekadar menjahit kain, tapi menjahit cinta kami pada Indonesia,” tutur Rina Rusdiana, pelatih Tata Busana SMAN 1 Sapeken, sambil tersenyum bangga.

 


Seluruh proses mulai dari tahap persiapan hingga hasil akhir, didokumentasikan dalam video, sebagai bukti keterlibatan sekaligus materi pembelajaran. Menjelang tenggat 15 Agustus 2025, bendera setinggi 60 cm itu telah selesai, dilipat rapi, dan dikirim ke Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep.

 

Puncak perayaan akan berlangsung 17 Agustus 2025 di Surabaya. Ribuan siswa dari berbagai penjuru Jawa Timur akan bergabung, mengibarkan bendera merah putih raksasa yang membentang sejauh delapan kilometer—terdiri dari sambungan bendera yang dijahit di berbagai sekolah, termasuk karya dari SMAN 1 Sapeken.

 

Kepala SMAN 1 Sapeken, H Fujianto, , M.Pd mengungkapkan rasa bangganya. “Jarak bukan penghalang. Anak-anak kami di pulau kecil ini ikut memberi warna dalam perayaan besar bangsa. Karya mereka akan berkibar bersama saudara-saudara se-Jawa Timur,” ujarnya dengan nada bangga

 

Ketika bendera raksasa itu terbentang di langit Surabaya, setiap jahitan dari siswa-siswi SMAN 1 Sapeken menjadi bagian tak terpisahkan dari simbol persatuan. Ini sebagai bukti bahwa semangat nasionalisme mampu menembus batas wilayah, bahkan dari pulau kecil di tengah laut. (fkn)

https://maduranetwork.id/public/uploads/images/photogallery/maanphotogallery29072024_011116_1_20240727_175229_0000.png

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *